Berkah Perjalanan Sang Penulis Ratusan Buku

Kuliah online Belajar menulis, 30 September 2020

Alhamdulillah aku bisa bergabung untuk mengikuti kuliah online  belajar menulis dengan rasa ‘kepo’ yang menggebu ketika ku tahu nara sumber yang akan hadir adalah seorang ibu hebat penulis ratusan buku.

Tepat pukul 19.00 kuliah online dimulai dengan moderasi oleh bu Aam Nurhasanah,S.Pd menampilkan nara sumber  hebat, Emi Sudarwati, Juara I Inobel Nasional tahun 2016 dan penulis ratusan buku fiksi maupun non-fiksi.

Narasumber menyampaikan bahwa malam ini beliau tidak akan menyampaikan materi tetapi lebih ke berbagi pengalaman beliau sejak mulai menulis dan menerbitkan buku sampai sekarang. Secara rinci beliau menuliskan pengalamannya dari tahun ke tahun perjalanannya sebagai seorang penulis dengan cara menulis langsung di kolom chat WAG karena memang media Belajar Menulis online ini menggunakan WA grup . Sementara beliau menulis rasa kepo semakin menjadi yang aku rasakan.

Dari tulisannya yang panjang aku hanya bisa mengintisarikannya sebagai berikut:

Sejak SMA, sekitar tahun 1990an beliau sudah mulai suka menulis cerita.  Hal itu berlanjut sampai beliau menjadi mahasiswa.  Apalagi saat cerpen perdana dimuat dalam majalah, rasanya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. 

Sejak saat itu beliau semakin rajin menulis dan mengirim ke media.  Lumayan, honornya bisa untuk beli buku dan kebutuhan lain.  Saat kuliah beliau juga sudah suka berjualan baju, celana dan jam tangan.   Karena sejak SMP kelas 1 bapak beliau sudah dipanggil Tuhan.

Sejak menjadi PNS sampai tahun 2013 , beliau berhenti menulis.  Sejak tahun 2013t menulis beliau tumbuh kembali.  Tapi tujuan menulis bukan lagi karena uang.  Melainkan ingin sukses bersama siswa. 

Tahun 2014 adalah pertama kali beliau menerbitkan buku bersama siswa.

 Pada tahun 2015,  beliau menjadi finalis lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional. Meskipun belum mendapat juara, namun sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.Di tahun yang sama beliau mendapatkan anugrah sebagai Guru Bahasa Jawa Berdedikasi se Jawa Timur.

Tahun 2016, beliau ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro dan menjadi juara ke-3. Pada tahun yang sama,  kembali mengirimkan karya inobel.  Beliau mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal). Tidak lama stelah itu beliau mengikuti Shot Course di negeri Belanda untuk belajar sistem pendidikan yang ada di negeri itu, mengunjungi berbagai lembaga pendidikan sambil berwisata. Dan sepulang dari Belanda beliau mendapat undangan workshop menulis jurnal di Bali. Di sana beliau mendapat tugas mnegubah naskah inobel menjadi jurnal yang dimuat dalam jurnal berkelas nasional, DEDAKTIKA.

 Tahun 2017  beliau diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam.  Tidak ingin melewatka kesempatan, bersama beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura.  Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.

 Tahun 2018, ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif.  Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah.  Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).  Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan.  Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain. 

Akhirnya beliau berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.

Sedang di Bojonegoro sendiri, beliau aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG).  Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan.  Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru.  Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.

Tahun 2019, beliau mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Karya ini beliau tulis  berdua dengan sang suami. Di tahun yang sama beliau menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah.  Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah adalah kumpulan esai Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia.  Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.

Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.  Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Penerbit Buku  Inspiratif.  Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang, danPenerbit Majas Grup

Tahun 2020, beliau lebih konsentrasi untuk mengelola Perpustakaan Pribadi menjadi TBM.  Namanya TBM Kinanthi. Kegiatan rutinnya adalah mengadakan pelatihan dan lomba menulis.  Lomba di TBM Kinanthi tentu berbeda dengan lomba-lomba di tempat lain.  Karena bertujuan memotivasi, maka semua peserta lomba pasti juara.  Yaitu juara 1, 2, 3 dan yang lainnya juara harapan. Sampai saat ini di TBM Kinanthi sudah mengadakan 5 kali pelatihan menulis.  4 kali pelatihan langsung dan yang sekali webinar.Juga sudah melahirkan 3 buku hasil lomba dan 1 buku masih Proses di percetakan.

Dalam menyambut Bulan Bahasa Oktober nanti, TBM Kinanthi mengadakan Lomba membaca geguritan untuk siswa SD/MI.  Hal ini bertujuan untuk menanam kecintaan siswa sejak dini terhadap sastra Jawa. Khususnya geguritan (Puisi Jawa Modern).  Masih bayak lagi agenda kegiatan yang kami gagas di tahun 2021 nanti.  Dalam berkegiatan beliau didukung oleh: dinas pendidikan kabupaten Bojonegoro, penerbit majas, KBM Bojonegoro, Pramuka Jaya Vlog, Sanggar Baca SUMILAK dan lain-lain.

Beliau menyatakan bahwa ternyata menulis dan menerbitkan buku itu mudah dan sangat murah. Bagi beliau, buku adalah bukti sejarah.  Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini. Dan beliau mengajak ,”Ayo kita tulis sejarah sendiri.  Jangan tunggu orang lain menulis tentang kita”

Lalu beliau mengatakan: “SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku). Mau menerbitkan buku ber isbn, mudah dan murah? Ayo ikut program ini.”

Yang berminat hubungi no WA  082132206671

Demikian paparan pengalaman penulis yang begitu kaya, sehingga sepertinya tidak ada lagi kendala yang beliau hadapi ketika menulis dan menerbitkan buku. Maka pantaslah beliau sudah menulis ratusan judul buku diusianya yang lebih muda dariku. Ternyata sebegitu terlambatnya yah aku mendapat 'hidayah' untuk menulis. Namu aku tak akan mundur, karena kuyakin  ,never too old to learn.

Komentar

  1. Bahasa nya renyah mudah di cerna

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih, dari komentar anda bertambah diksi 'renyah' dan 'mudah dicerna', alhamdulillaah nambah ilmu lagi...

      Hapus
  2. Alhamdulillaah berkat bantuan pak Brian komen blog ini bisa diisi, makasih banyak..
    Neng aam juga yg telah menuntunku ke ahlinya, makasih ya say, bertambah 1 ilmu dr pak Brian hari ini..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENAHAN GODAAN

Kata, Rasa, dan Rupa Kehidupan dalam Akrostik

SEPULUH HARI PERTAMA DI TAHUN BARU Dalam Akrostik