GURU ENTERPRENEUR
Bisakah kita menjadi guru dan pengusaha sukses?
"Kita boleh dan bisa saja mengerjakan pekerjaan beberapa sekaligus asal kita bisa mengaturnya dan enjoy melaksankannya"(Betti Risnalenni-2020).
Itulah kalimat penutup yang disampaikan Ibu Betti Risnalenni, narasumber pada kuliah online malam ini. Beliau adalah salah satu dari sekian banyak guru yang memiliki jiwa enterpreneurship. Kiprahnya di dunia pendidikan seiring dan sejalan dengan peranannya sebagai seorang pengusaha. Disamping peran-peran itu beliau juga menjadi pegiat literasi yang cukup aktif.
Kilas balik, agak heran juga materi kuliah online malam ini berbeda dari yang sudah-sudah. Tapi aku yakinkan diri pasti ada hikmah dan nilai-nilai teladan yang bisa diambil dari kisah sang narasumber. Bahwa memang tidak salah seorang guru merangkap menjadi pengusaha. Ternyata beliau berhasil memanfaatkan peluang sebagai guru yang memiliki prospek menjadi pengusaha. Relasi dengan siswa, orang tua siswa rekan seprofesi beliau bidik menjadi pangsa pasar yang besar.
Kiprah beliau dimulai pada tahun 1996 ketika beliau membuka kursus Aritmetika. Kemudian menulis buku aritmetika dan menjualnya sendiri dengan mengadakan pelaihan-pelatihan. Dua tahun kemudian beliau sudah memiliki 24 cabang di Bekasi dan beberapa di daerah-daerah lainnya. Sungguh jiwa enterpreneurnya sudah muncul.
Tahun 2003 beliau mendirikan sekolah TK dan TPQ dan tahun 2004 membuka SD Insan Kamil. Semua itu adalah bentuk usaha walaupun profit yang didapat tidak seberapa karena memang tujuan utama bukanlah profit namun beliau berkeyakinan profit akan datang kemudian. Beginilah jiwa enterpreneur seorang guru yang tidak jauh dari dunia pendidikan, artinya bisa menyelaraskan antara tujuan usaha dan pengabdian dalam bidang pendidikan. Kiprah dan semangat beliau layak untuk ditiru, kenapa? Karena ketika rekanan yang awalnya bersama-sama membuka sekolah mundur di langkah-langkah awal karena profit yang tidak menjanjikan, tapi beliau terus jalan apa pun yang terjadi. Sungguh sebuah pengabdian yang mulia!
Disamping usaha dibidang pendidikan beliau juga membuka Kedai Kreatif sebuah bisnis ala cafe yang menyediakan berbagai roti dan minuman kopi serta camilan-camilan lain, dan uniknya kedainya dipadu dengan spot baca, pengunjung bisa bersantai sambil membaca. Sungguh sangat unik dan baik sebagai seorang pegiat literasi yang patut diacungi jempol!
Bicara tentang usaha disamping tugas sebagai guru pernah aku alami juga. Bermula dari suatu ketika disaat harus menebus pembayaran untuk photo copy soal Ujian Sekolah, jumlah yang cukup besar bagi seorang guru di kampung, sebagai ketua panitia aku harus menangani dulu dengan uang pribadi karena BOS yang entah kapan ciarnya. Saat itulah aku berpikir bahwa itu suatu peluang usaha yang bisa dimanfaatkan. Kenapa tidak aku buka jasa photo copy , karena saat itu di kecamatan kami hanya ada 2 tempat yang menerima jasa photocopy sehingga kami harus antre ketika menggandakan dokumen apapun.
Singkat cerita suamiku pun setuju dengan usulanku. Kami tidak buka jasa photo copy untuk umum tapi hanya untuk sekolah kami dan beberapa sekolah yang kemudian mengetahui usaha kami. Selama 5 tahun usaha kami berjalan dengan baik karena memang belanja photo copy dari sekolah-sekolah dijamin pasti selalu ada sesuai jadwal-jadwal masa penilaian. Keuntungan bisa dikatakan lumayan walupun ternyata melelahkan, tapi kami selalu memotivasi diri tidak ada usaha yang tanpa lelah.
Namun sayang usaha itu harus kami tutup ketika aku dipromosikan menjadi kepala sekolah di sebuah sekolah yang cukup jauh jaraknya dari rumahku. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya kami akhiri bisnis itu demi fokus terhadap tugas yang diemban. Dan suamiku juga terlalu sibuk bila harus tetap mengelolanya. Itulah setidaknya ada pengalaman yang bisa kami ceritakan kemudian hari, ternyata di sinilah di blog ini aku ceritakan.
Nah dari pengalamnku itu aku salut terhadap bu Betti Risnalenni atas kegigihannya menjalankan keduanya beriringan. Walaupun tentu sebagai guru di sekolah yayasannya sendiri tidak serepot seorang guru PNS yang beban kerjanya sangat banyak untuk jaman sekarang. Guru dituntut untuk profesional dalam melaksanakan pembelajarannya mulai dari menyusun perencanaan , melaksanakan, menilai dan menganalisis hasil penilaian lalu menentukan program remedial dan pengayaan, belum lagi membimbing di kegiatan ekstrakurikuler. Sungguh tuntutan yang menyita waktu dan perhatian yang sangat banyak.
Banyak fakta di lapangan guru-guru yang memiliki usaha sampingan kadang-kadang melalaikan kewajiban administrasi perencanaan mengajar untuk besok harinya. Mungkin karena faktor waktu yang terbatas dan kelelahan fisik yang dialami sehingga tidak cukup waktu untuk menyelesaikan tuas-tugas non-tatap mukanya. Manusiawi memang ketika penghasilan menjadi guru tidak bisa memenuhi semua kebutuhan hidup rumah tangganya, maka guru memiliki usaha sampingan. Namun hendaknya jangan sampai karena usaha sampingan malah mengesampingkan tugas utamya.
Benarlah apa yang disampaikan oleh bu narasumber, bahwa sepanjang kita bisa mengatur dan enjoy melaksanakannya guru juga bisa berbisnis, kenapa tidak? Semoga anda yang akan mengikuti jejak langkah ibu narasumber, menjadi guru berprestasi dan pengusaha yang sukses, semoga..
Salam literasi.
Bagus bun resumnya runtut padat jelas
BalasHapusMskasih sudsh mampir bu Wati...selamat berlibur
HapusBagus sekali Bu💪💪💪
BalasHapusMakasih apresiasinya pak, pak kainan juga keren bisa menyelesaikan resume dg cepat..
Hapusmantaap resumenya serasa minum kopi hangat……..kren kren bun
BalasHapusMakasih pak Den sudah mampir, tetap semangat bersama kopi kupu2nya...
HapusLuar biasa bu tini mantap deh reaumenya
BalasHapusMakasih bu haji atas apresiasinya...
Hapuspengalaman berharga yang menarik.
BalasHapusHehhe.. makasih pak Kris atas apresiasinya..
HapusSemakin mantul bunda Tini.. Semangat terusss
BalasHapusMakasih apresiasi dan motivasinya selalu neng..
HapusBagus resumenya, dilengkapi dengan pengalaman yang dialami oleh penulis. keren
BalasHapusResume lengkap bun, penulis juga menuliskan pengalamannya. Tampilan blog juga menarik. Semangat ....
BalasHapusMakasi apresiasinya bu ida..
HapusResume nya keren Bun
BalasHapusMakasih atas apresiasinya...
HapusHal yang paling saya suka dari bu Tini adalah semangatnya. Saluut..
BalasHapusTulisannya juga semakin mantap
Hehe... makasih apresiasinya pak..
HapusKeren, Bu Tin. Cuma saya agak sedikit terganggu dengan beberapa penulisan kata atau kesalahan ketik yang ada. Sekadar masukan. Tabik. 🙏
BalasHapusOh iya mas ga ditulis yah? Sy cari lg dmn yg mash keliru ya Mas, makasih masukannya..
HapusBundaku...keren...
BalasHapusHaturnuhun bu atas apresiasinya.. yuk kita sukses bersama..
HapusMantap 👍 karena yang dipaparkan hal yang pernah dialami sendiri. Moga sukses dan tetap semangat jika suatu ketika peluang usaha datang 🙏👋👍
BalasHapusAamiin.. makasih bu Astuti..
HapusBagus sekali Ibu Resume nya. Mantaap ...
BalasHapusMakasih apresiasinya bu Halimah...
HapusWow ternyata ada juga yg bisa merangkap dua profesi spt b betti. Beres lah good job
BalasHapusHehehe.. iya pak makasih apresiasinya..
HapusWah ternyata ibu jugs merangkap jadi pengusaha, mantap ibu resumenya
BalasHapusIya pernah mengalami bu
HapusBu Tini, Resum dan tata letak makin oke
BalasHapusMkasih apresiasinya
Hapustulisan terang, nyaman untuk dibaca. Semakin mantap bu.
BalasHapusMakasih pak atas apresiasinya, wlpn msh ada kata2 yg luput dr edit maklum ni mata tua hahaha..
HapusBu Tini resumenya lengkap, bagus ada pengalaman probadi tedkait topik. Memang tidak mudah istiqomah dalam usaha ya bu, oerlu kegigihan dan ke uletan. Sekarang jadi KS dimana bu Tini
HapusMakasih sudah mampir Bu Agustin, sy sekarang di SMPN 3 Cipanas Kabupaten Lebak bu..
Hapus