KIAT SUKSES MENULIS DI KORAN DAN MAJALAH
Kisah Sukses Menulis Artikel di Koran dan Majalah
Selama mengikuti kuliah online tadi malam, aku begitu terhanyut akan cerita yang disampaikan Kang H. Encon, narasumber kita, begitu lengkap mengungkap kisah suksesnya di dunia menulis yang dimulai sedari kecil semasa SMP. Menulis di majalh dinding sekolah adalah kegemarannya.
Ah.. jadi membawaku mengenang masa-masa di SMP dulu, ketika aku pun melakukan hal yang sama. Berlanjut ketika duduk di bangku SPG ( Sekolah Pendidikan Guru) kegemaran akan menulisnya semakin tumbuh berkembang, akupun begitu, sama-sama suka mengirim puisi, cerpen artikel ke redaksi mading sekolah, wah benar-benar semakin membawaku terhanyut akan kenangan masa-masa sekolah dulu. Aku pun merasakan bahagianya ketika teman-teman memberi apresiasi. Tapi aku tidak ada apa-apanya dibanding beliau.
Bagaimana kisah
suksesnya sebagai penulis lima-ratusan artikel yang sudah dimuat di surat kabar
dan majalah itu? Berikut sekelumit perjalan beliau yang bisa kutangkap dari voice note-nya.
Berawal dari kesukaanya membaca koran dan majalah sedari kecil, sehingga beliau berpikir bahwa menulis di koran itu sepertinya mudah. Keinginan menulis untuk dimuat di koran pun beliau wujudkan ketika duduk di bangku SPG Karena talentanya begitu menonjol sehingga ada guru beliau yang mendukung dan menyarankanannya untuk mengirim tulisannya ke redaksi koran. Mitra Desa , tabloid satu redaksi dengan Pikiran Rakyat, adalah tabloid pertama dimana tulisan beliau dimuat.
Aku jadi
ingat sering membaca tabloid Mitra Desa
yang pada zaman itu satu-satunya tabloid yang aku kenal dan bisa mendapatkannya
dengan mudah. Dan ternyata salah satu penulisnya adalah yang saat ini kudengar
dengan suaranya yang empuk bagaikan penyiar radio, Kang H. Encon Rahman. Beragam
jenis tulisan yang beliau katakan ringan, seperti kartun, humor ataupun cerpen telah
dimuat di tabloid MD. Kepuasan dan kenikmatan sebagai penulis beliau rasakan
ketika mendapatkan honor yang beliau nikmati dengan mentraktir teman-teman di
kantin sekolahnya.
Berlanjut ketika beliau kuliah di Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, kemampuan menulisnya semakin matang, terlebih setelah bergabung dengan komunitas Balai Jurnalis ICMI Bandung. Beliau tidak hanya menulis jenis yang beliau katakan ringan-ringan, tapi sudah mulai menulis artikel-artikel yang sudah dimuat di redaksi surat kabar terbesar di Jawa Barat kala itu yaitu harian Pikiran Rakyat (PR).
Dari honor
menulis yang dibilang melebihi UMR waktu itu beliau mendapatkan finansial yang
cukup besar yang digunakan untuk biaya hidup dan biaya kuliah beliau sampai
selesai kuliah.Dengan menulis beliau mendapatkan kepuasan dan kenikmatan yang
semakin memupuk motivasi beliau untuk menulis dan menulis. Tiada hari tanpa
menulis, dan tiada hari tanpa mengirim tulisan ke koran dan majalah atau
tabloid.Wow kisah perjalanan hidup yang super!
Menyimak dari cerita beliau tadi malam banyak sekali ilmu dan pencerahan yang beliau sampaikan diantaranya bila kita memiliki hobi menulis maka kita harus bergabung dengan komunitas menulis agar selalu ada motivasi tinggi dan bila mengalami semangat yang menurun maka bisa terdongkrak kembali keinginan untuk menulis. Alhamdulillah aku sudah bergabung dengan Komunitas Sejuta Guru Ngeblog , artinya aku sudah mengambil jalan yang benar.
Sebagai penulis pemula keberadaan di tengah-tengah komunitas KSGN ini sangat memberi warna baru dalam hidupku. Seakan ku menemukan dunia baru yang sebelumnya tidak terbayangkan keberadaanya, seandainya KSGN ini kuketahui sejak dulu sepertinya sudah kuikuti.
Ada
kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata ketika aku bisa
mengisi blogku dengan goresan-goresan penaku yang bila ku baca kembali ada
senyum kepuasan dibibir ini, walaupun baru beberapa saja tulisan yang kumuat,
yang mungkin menurut orang lain belum ada apa-apanya, tapi biarlah yang penting
aku bahagia!
Lalu apa rahasia
beliau hingga sukses menulis artikel di koran dan majalah? Berikut ini yang
bisa aku rangkum:
KIAT SUKSES MENULIS ARTIKEL DI KORAN ATAU MAJALAH
1.
Menulislah tiap hari (istiqomah) dan kirim ke koran lokal
dulu jangan langsung yang berskala nasional, dimuat ataupun tidak.
2. Tahan Banting, Bila tulisan tidak dimuat jangana patah
arang, tapi harus instropeksi diri, kemungkinan tidak dimuatnya tulisan kita
ada beberapa sebab :
a.
Judul tulisan tidak sesuai keinginana redaksi
b.
Tema tidak mewakili sebagian besar pembaca ( bukan
trending topic)
c. Ide sudah didahului orang lain.
Agar tulisan bisa diterima di koran atau majalah maka
kita harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan bagaimana cara menulis artikel yang baik yang meliputi:
1. Menulis judul yang sesuai keinginan redaksi koran.
2. Menyampaikan Intro artikel
3. Memaparkan pembahasan artikel
4. Menutup artikel
Untuk melatih kemampuan menulis bagi penulis pemula maka
lalui tahapa-tahapan dalam menulis menurut levelnya, karena dalam dunia menulis
ada level-level mulai dari level rendah, sedang dan tinggi.
- Level rendah : menulis di blog
- Level sedang : menulis antologi lalu menulis karya
bersama, artikel di koran
-
Level tinggi :
menulis buku solo
Semangat menulis perlu dipupuk dan dijaga agar bisa
istiqomah caranya adalah :
1. Tetapkan tujuan menulis ( finansial, hiburan, atau
hanya ingin manfaat bagi orang banyak?)
2. Tetapkan target.
Kesimpulan yang aku dapatkan untuk bisa menulis dan tembus
ke koran atau majalah adalah kita harus punya skill dan pengetahuan, sabar, tahan banting dan istiqomah. Semoga
bekal yang diberikan Kang Encon Rahman tadi malam bisa kita ingat dan kita aplikasikan dalam upaya
kita menjadi penulis, dan semoga menjadi penulis yang andal suatu hari nanti.
Salam literasi.
BalasHapusResumenya lengkap dan rinci, hanya ada typo di kata. Secara umum. Resumenya menarik utk.dilihat dan dibaca
Makasih bu ida atas apresiasinya
HapusMantul bu Tini S, designnya excellent ....
BalasHapusMakasih ats apresiasinya pak Andry...
HapusResumenya mantap Bu lengkap
BalasHapusMakasih sudah mampir pak budi..
HapusBu Tini sepertinya sudah menemukan gayanya..semangat Banten
BalasHapusHehe
Makasih apresiasinya pak Didi.. Banten semangat...
HapusNyaman untuk dibaca. Terlebih font nya putih, jadi terlihat jelas.
BalasHapusMakasih apresiasinya pak ...
HapusBagus Bunda Tini. Selamat dah panjang resumenya
BalasHapusMakasih apresiasinya pak Made.. semangat...
HapusOwesome. Resimenya lengkap banget....semangat terus
BalasHapusMakasih atas apresiasinya bu yuli..
HapusKeren bu Tini, sukses selalu
BalasHapusSukses juga untuk anda..
Hapusbundaku oke...
BalasHapusMakasih say atas apresiasinya...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusPadat jelas warna ruangnya enak untuk membaca. Semua informasi yang disampaikan bisa tersampaikan. Terima kasih Bu Tini 👋🙏👍
BalasHapusMaaf ada yg ganda kata katanya 🙏🙏🙏👋
BalasHapusBu Tini kerennn resumenya. Rumahnya juga adem dan nyaman.
BalasHapusMakasih apresiasinya bu Min...
HapusWah, blog-nya bu Tini makin keren nih. Resume-nya juga makin baik. Semangat bu ...
BalasHapusMskasih atas apresiasinya pak Christ..
HapusOke, sudah lengkap dan jelas resumenya. Hanya, pengaturan paragraf masih terlalu panjang dan padat. Mungkin bisa dibuat lebih pendek.
BalasHapusMakasih masukkannya mas Rizky.. akan sy edit..
HapusSuper sekali bu
BalasHapusMakasih apresiasinya pak kainan...
HapusBu tien , good job
BalasHapusThanks bu Das...
HapusElaborasi dengan pengalaman pribadi sangat suka.
BalasHapusHoreeey mkasih apresiasinya mas Mo..
HapusMantap Ibu...
BalasHapus