KUNCI RAHASIA BU KANJENG

"Menulis itu adalah sebuah keterampilan bukan bakat"                     (Bu Kanjeng,   Oktober 2020)

Jam digital di gawaiku menunjukkan angka 14.53 tadi siang dan aku merasakan hal janggal kenapa hp-ku senyap, tidak terdengar satupun  nada dering lain dari biasanya, oh ternyata sinyal ­off. Lho kenapa mati tidak ada hujan tidak ada angin dan listrik pun nyala, pikirku.

 “Sepi dan hampa rasanya hidup tanpa sinyal seperti hidup di masa purba” anak gadisku  berseloroh seakan dia pernah saja hidup di zaman purba.

“Dari pada kamu bete mending baca nih buku cerita,” ujarku kepada anakku.

“Wah dapat dari mana nih Mih?”tanyanya.

“Ada dech,” jawabku

“Ih tumben, Mamih biasanya ga pernah beli buku ginian kan.” tanyanya penuh selidik.

“Iya memang ga beli say, itu hadiah dari guru Mama di grup Belajar Menulis Online bersama OmJay,” aku menjelaskan.

“Wih mamihku keren” katanya. Dia selau memanggilku dengan sebutan mamih, walaupun aku sendiri menyebutku dengan ‘mama’. Ah anak bontotku itu  memang manja .

“ Bukan keren, Mama hanya lagi beruntung, tulisan di blog Mama masih belum bagus, masih harus terus diasah.” sambungku. Sementara dia pun mulai membaca novelnya. Sampai menjelang magrib kulihat dia masih asyik membacanya. 

Masak untuk makan malampun selesai menjelang magrib. Perasaanku jadi resah, koq sinyal belum ada juga yah? Padahal jam 19.00 nanti ada kuliah online nih. Rasa kecewaku semakin bertambah  ketika  sudah terlewatkan kuliahnya. Tapi aku agak terhibur karena kuliahnya melalui grup WhatsApp jadi nanti bisa tetap mendapatkan materinya. Inilah kelebihan grup Belajar Menulis bersama Om Jay. Dan pas pukul 19.30 terdengar notifikasi dari gawaiku, ah senangnya, walaupun terlambat aku masih bisa menikmati waktu kebersamaan kami dengan penuh rasa syukur.

Ternyata narasumbernya  adalah sang Wonder Woman, Ibu Sri Sugiastuti atau kami kenal dengan Bu Kanjeng, yang begitu menginspirasi dengan tulisannya yang sudah menghasilkan banyak buku, padahal beliau mulai menulis diusia menjelang 50 tahun. Akupun membaca paparan-paparan yang disampaikan oleh  nara sumber yang berprofesi sebagai seorang Kepala Sekolah, pegiat literasi nusantara,  bloger, dan duta Bunda Baca Solo Raya ini dengan antusias.Dan sebelum memulai sharing materi melaui voice note beliau memberi motivasi kepada para peserta belajar menulis onlie ini.

Penyampaian materi oleh Bu kanjeng tentang pengalam menerbitkan buku diawali dengan menampilkan gambar judul-judul buku karya beliau yang membuatku takjub. Lalu diikuti dengan penjelasan panjang lebar tentang kiat-kiat menulis   yang kemudian diakhiri sesi pertanyaan yang begitu antre disampaikan oleh peserta seakan tak henti-hentinya namun semua dapat dijawab oleh Bu Kanjeng dengan lancar dan tertib, berkat bantuan Bu Aam Nurhasanah sang moderator yang sangat andal.

Narasumber hebat kelahiran 8 April 1961 itu sebenarnya merasa terlambat untuk mulai menulis, yaitu menjelang usia 50 tahun. Tentu usia yang tidak muda lagi, tapi semangatnya untuk menulis yang begitu besar sehingga menghantarkan beliau menjadi penulis yang sukses. Menulis buku antologi bersama 42 orang guru dengan judul  'Menulis Bersama Bu Kanjeng' menjadi awal penerbitan buku setelah mengikuti kelas belajar menulis online bersama Om Jay. kemudian tidak lama sejak saat itu lahirlah buku-buku berbagai tema seperti motivasi, memoar, fiksi, kumpulan artikel maupun buku pelajaran. Wah luar biasa yah?!

Jadi penasaran apa yah rahasia kesuksesan Bu Kanjeng? Ternyata inilah kunci-kunci sukses dari beliau yang berhasil kugenggam:

Disiplin Menulis

Pernahkah ketika Anda punya ide, kemudian mulai menulis tapi Anda selalu menunda menyelesaikan tulisan tersebut. Berikut adalah tipsnya agar disiplin menulis

1.      Buat kerangka tulisan (outline).

2.      Buat target/dead line

3.      Fokus menyelesaikan tulisan Anda

4.      Reward & punishment

Artinya bila kita dapat menyelesaikan tulisan tepat waktu maka segeralah refreshing, namun bila target tidak tercapai maka anggaplah hutang yang harus segera dilunasi. Wow tips yang jitu!

Memilih Judul Yang Menarik                    

1.      Sesuaikan dengan tema tulisan. Sebelum membuat judul yang menarik, buatlah judul tersebut sesuai dengan tema tulisan

2.      Buat judul dengan kata yang mudah diingat.

3.      Buatlah judul yang membuat orang penasaran untuk membaca isinya.

Tips Mencari Ide

Ide adalah hal penting dalam berkarya. Untuk membuat sebuah tulisan membutuhkan ide. Berikut adalah beberapa tips mencari ide:

1.         Bacalah sebanyak mungkin buku.

2.         Refreshing. Pergi ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi untuk menyegarkan otak Anda dari rutinitas.

3.         Tulis apa yang bisa Anda tulis Jika Anda belum mendapatkan ide, cobalah cari referensi dari berbagai media.

4.         Anda juga bisa menggunakan cara ATM (amati, tiru, modifikasi).

 Cara Mengirim Naskah Ke Penerbit

 Sebelum Anda mengirimkan naskah ke penerbit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

1.     Siapkan naskah yang Rapi.

2.     Pilih Penerbit yang sesuai dengan jenis naskah Anda.

3.     Perhatikan tata cara pengiriman dan ketentuan mengirim naskah ke penerbit yang bersangkutan. Misal, ada penerbit yang hanya menerima naskah dalam bentuk cetak, ada pula penerbit yang menerima naskah dalam bentuk file lewat email. Dalam ketentuan pun biasanya penerbit berbeda-beda. Misalkan untuk penerbit tertentu mensyaratkan naskah 10-15 halaman, kemudian ketentuan margin, dan ketentuan lain sebagainya.

4.     Kirimkan naskah beserta sinopsis.

Selanjutnya Bu Kanjeng mengatakan bahwa jika terus berjuang, akan ada 2 pilihan lagi: mau terus mengirimkan ke penerbit mayor, atau diterbitkan secara self publishing. Mereka mampu menjual karyanya tanpa melalui toko buku konvensional. Di sisi lain, banyak juga penulis Indonesia yang awalnya menerbitkan buku secara indie/self publishing, lalu kemudian karena karyanya potensial, akhirnya diterbitkan oleh penerbit besar dan laris.

Jadi, sebenarnya ada banyak jalan untuk menjadi penulis sukses. Yang terpenting adalah teruslah melangkah dan jangan berhenti. Jadikan menulis sebagai kebutuhan bukan kewajiban

 Dipenghujung pertemuan Bu Kanjeng memberikan pesan:

1.    Menulis itu adalah suatu keterampilan, bukan bakat. Jadi latihlah, tulislah berbagai ide yang berserak di sekitar kita.

2.    Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup.

3.    Membaca yang selektif dengan kacamata yang utuh.

4.    Beristiqamahlah dalam menulis. Biarkan tulisan menemui takdirnya,

5.    Jangan risau, tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas.

6.    Menulislah apa yang disukai dan dikuasai.

  Semoga dengan kunci yang diberikan Bu Kanjeng bisa membuka pintu kesuksesan bagi kita yang terus fokus untuk belajar dan berlatih  sehingga menghantarkan kita mencapai tujuan yang kita harapkan yaitu bisa menulis dan menerbitkan buku, agar kita memiliki bukti menorehkan nama kita dalam sejarah hidup di dunia dan bisa bermanfaat bagi orang lain, aamiin.

Salam Literasi...

Komentar

  1. KResune yg sangat renyah untuk dibaca. Sungguh keren. Ditambah diawali dgn cerita yang menarik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksih bu hayati, mari kita terus mengasah kemampuan kita yah..

      Hapus
  2. Ternyata imajinasinya keren. Terus ah menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih bu Kangjeng , virus yg bu Kangjeng paparkan sangat jahat hahaha...

      Hapus
  3. Mantap dan enak membacanya, jelas sekali untuk memahami tulisannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo kita sama2 asah kemampuan kita bu, moga sukses bersama..

      Hapus
  4. apa sengaja tulisannya dibuat putih bu...bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Putih dr bawaannya bu hehe... tp itu di tengah ada hitam dan ga tahulah dah sy oprek ga mau berubah juga hahha..

      Hapus
  5. Wah bagus bunda..openingnya sy suka..bisa jadi rujukan bagi sy...pantas bunda mendapatkan hadiah dr om jay...nunda memang joss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bu yuli juga bagus lho... mari kita bersolek terus agar kian hari kian kinclong blog kita..

      Hapus
  6. Bu Kanjeng, Bu Tin. Bukan Bu Kangjeng. 😁 Sedikit masukan untuk dialog kata sapaan diawali huruf kapital, ya, Bu. Misalnya, "Saya tunggu Mama dari tadi." Bukan "Saya tunggu mama dari tadi." Tambahan lagi untuk pemakaian partikel pun dipisah atau digabung yang benar bisa langsung dicek juga di Google. Semangat, Bu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaaa makasih masukkannya Mas Mo, sangat berharga untuk saya

      Hapus
  7. renyah banget bu tulisannya. santai bacanya danseperti cerpen jika diperdengarkan.

    BalasHapus

  8. Saya senang sekali membaca tulisannya, kalimat demi kalimat urutan certanya terstruktur, terus maju dan semoga sukses bu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENAHAN GODAAN

Kata, Rasa, dan Rupa Kehidupan dalam Akrostik

SEPULUH HARI PERTAMA DI TAHUN BARU Dalam Akrostik