VIRUS-VIRUS KSGN

 Dua Minggu Bersama 



September, tanggal 28 Pukul 17.34

Sore itu seperti biasa saya sedang menikmati secangkir kopi dan sebungkus roti kukus yang masih panas yang dibeli dari tukang roti keliling langganan. Cocok sekali camilan sore itu ditengah cuaca dingin karena hujan yang turun dengan cukup derasnya, ketika itu saya membaca sebuah postingan dari Bu Aam Nurhasanah di grup WA MKKS kami.

Postingan itu adalah sebuah poster, yang saya lihat ada logo PGRI dan foto Prof. Unifah Rosyidi, di sebelahnya ada foto Omjay. Dan yang paling menarik ada kata GRATIS berwarna merah. Setelah seksama saya baca ternyata ajakan belajar menulis bersama Omjay. Pada postingan berikutnya Bu Aam menyampaikan bahwa beliau sudah menulis sebuah buku dan sedang menunggu proses seleksi untuk diterbitkan oleh penerbit mayor. Wow Bu Aam luar biasa! seruku dalam hati. Bagaikan sepotong logam yang tertarik oleh magnet yang memiliki daya tarik luar biasa timbullah keinginan saya untuk belajar menulis.

Pukul 17.52

Hebatnya virus yang dipaparkan Bu Aam begitu jahat dan langsung menyerang pikiranku sehingga tergerak untuk mengikuti jejak langkahnya, lalu saya kontak nomor Hp yang ada di brosur, ternyata nomor Omjay. Wah, Omjay yang pernah saya ikuti materinya pada Webinar 1000 guru Lebak Bergerak pada bulan Juli yang lalu! Tentu saja rasa senang menguasai jiwa saya saat itu, terlebih setelah Omjay menerima saya menjadi anggota grup Belajar Menulis di KSGN.

Kilas balik pertemuan pertama dengan Omjay narasumber kami pada webinar itu. Beliau memotivasi kami untuk menulis melalui blog bahkan pemula sekalipun. Bagaikan terkena matera yang diberikan Omjay saya langsung browsing bagaimana cara membuat blog, alhamdulillah tidak sulit ternyata dan saya pun punya blog di blogspot.

Kemudian saya mencoba menulis apa yang saya rasakan. Sebuah tulisan yang menggambarkan keresahan saya sebagai seorang guru tua di zaman yang sudah canggih ini , maka lahirlah tulisan pertama saya ’Guru Tua di Era Revolusi Indurtri 4.0’. Tapi beberapa bulan sudah berlalu tulisan saya belum bertambah juga. Belum ada motivasi dan ide untuk menulis disamping memang waktu luang yang terbatas karena berbagai kesibukan.

Namun bagaikan menemukan jalan di tengah kebuntuan Bu Aam menunutun saya ke arah yang dituju. Tentu saya merasa sangat senang. Karena saya pikir bisa belajar mengisi blog yang sejak dibuat pada bulan Juli lalu yang belum bertambah isinya, karena saya bingung mau nulis apa. Dan Bu Aam- murid saya ketika beliau di SMP- memberi kabar bahwa nanti malam kuliah online dimulai pukul 19.00 dengan materi PTK jadi Buku. Oh lala...! tambah girang hati ini, betapa tidak karena itulah yang menjadi masalah saya sehingga kenaikan pangkat tertunda, tahun depan sampailah ke-7 tahun, dan sekarang saya bisa menerawang jalan ke depan dengan optimis, yes I can !

Pukul 19.00

Kuliah online perdana saya ikuti dengan antusias dan rasa bahagia, Sang narasumber hebat Bapak Lukman Hakim memaparkan materi dengan begitu jelas, yang intinya kita bisa memodifikasi laporan PTK atau PTS yang kita punya menjadi buku, Wow!



29 September 2020

Selesai kuliah tadi malam beberapa teman sudah langsung menulis resume, termasuk Bu Aam, wah cepat sekali mereka menulisnya, sementara saya belum mengerti apa yang harus ditulis. Dengan petunjuk beliau akhirnya saya bisa menulis resume sederhana pagi ini. Lalu diposting di blog saya. Dan alhamdulillah komentar yang memotivasi dan masukkan berharga saya terima senang hati.

Di perjalanan yang baru dimulai ini saya menemukan buah pena orang-orang hebat yang sepertinya begitu mudahnya menuangkan ide gagasan yang ada di pikiran penulisnya. Saya kagum dan bertanya-tanya akankah saya bisa seperti mereka? Ah terlalu tinggi saya berangan, paling tidak saya menemukan cara merangkai kata untuk gagasa-gagasan yang berdesakkan tidak karuan dalam benak ini dan mengisi kekosongan dalam blog saya.

30 September 2020

Malam ini kuliah online ke-2 yang saya ikuti bersama narasumber sorang ibu hebat, Ibu Emi Sudarwati, sang juara Inobelnas yang telah menerbitkan ratusan buku. Inspirasi dan motivasi saya dapatkan dari Bu Emi sehingga menambah rasa optimis, resume dari kuliah ini saya mendapatkan surprise dari Omjay sebagai 1 diantara 9 bloger terpilih yang beruntung mendapatkan hadiah buku dari penerbit Andi. Hal ini semakin menguatkan tekad saya, ya saya bisa!



Pertemuan-pertemuan kuliah online berikutnya saya ikuti dengan antusias, dan berusaha untuk menulis resume lebih cepat dari yang sebelumnya. Dari Mas Abdul Hakim saya mendapatkan pompaan semangat dengan bahasa bijaknya “Mereka yang tidak berani membunuh ketakutan akan terbunuh oleh ketakutan, siapa yang tidak berani mencoba sesuatu maka dia tidak akan menjadi siapa-siapa.”Kemudian dari Cak Inin, yang semakin memotivasi saya untuk terus bersemangat belajar menulis karena beliau pun mulai menulis diusia senja seperti saya, 54 tahun, saya mendapatkan Tidak ada kata terlambat! Selanjutnya dari pak Ya’Dedi Suhadi saya mendapat inspirasi bahwa menulis itu semudah menulis status. Kemudian seorang guru muda yang inspiratif, mas Hamzah Ramdhani yang memiliki segudang prestasi dan perannya dalam dunia pendidikan saya mendapatkan ilmu tentang membuat video pembelajaran.

14 Oktober 2020

Adalah sang Wonder Woman, Ibu Sri Sugiastuti atau kami kenal dengan Bu Kanjeng, yang begitu menginspirasi dengan tulisannya yang sudah menghasilkan banyak buku, padahal beliau mulai menulis diusia menjelang 50 tahun. Luar biasa!

Penyampaian materi oleh Bu Kangjeng malam itu tentang berbagi pengalaman menerbitkan buku diawali dengan menampilkan banyak buku karya beliau yang membuatku takjub. Kemudian beliau memberikan penjelasan panjang lebar tentang tips disiplin menulis, lalu diikuti sesi pertanyaan yang begitu deras mengalir dari peserta seakan tak henti-hentinya namun semua dapat dijawab oleh Bu Kanjeng dengan lancar dan tertib, berkat bantuan Bu Aam Nurhasanah, sang moderator yang sangat andal.

Jadi penasaran apa rahasia kesuksesan beliau yah? Ternyata inilah kunci rahasia yang diberikan oleh Bu Kangjeng: :DISIPLIN MENULIS. Pernahkah ketika Anda punya ide, kemudian mulai menulis tapi Anda selalu menunda menyelesaikan tulisan tersebut? bagaimana tipsnya agar disiplin menulis? Ini dia kuncinya:

1. Buat kerangka tulisan (outline).

2. Buat target/dead line

3. Fokus menyelesaikan tulisan Anda

4. Reward & punishment

Dan satu kalimat quotes dari Bu Kanjeng “Better late than Never” Semoga dengan kunci yang diberikan Bu Kangjeng bisa membuka pintu kesuksesan bagi kita yang terus fokus untuk belajar dan berlatih menulis agar bisa menghantarkan kita mencapai tujuan yang kita harapkan yaitu bisa menulis dan menerbitkan buku sehingga kita memiliki bukti menorehkan nama kita dalam sejarah hidup di dunia dan bisa bermanfaat bagi orang lain, aamiin.

Salam Literasi...

Komentar

  1. luar biasa, terima kasih sdh menuliskan resume kuliahnya dengan sudut pandang yg bebeda. Ayo segera terbitkan bukumu!

    BalasHapus
  2. mantap bu, tapi tulisannya ikut gelap dengan backgroundnya. Selalu semangat untuk bergabung dengan komunitas menulis kita ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahhaha iya nih tumben tulisannya hitam pdhl ga diapa2in, sy terima saja tampilan dr sananya.. ke depan sy openin lg deh biar tampilannya enak dibaca, makasih sudah mampir..

      Hapus
  3. Bagus banget Bu Tini, semoga saya juga bisa.

    Ha haaaa..

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah....nulisnya sudah mengalir nggih Bu, selamat...
    Maaf tp sy agak bingung, kok ada pemateri Bu Emy Sudarwati, perasaan di gel 16 belum ada beliau...
    Apa sy yg salah baca ya🤭🙏

    BalasHapus
  5. Bunda....kalau virus menulis seperti bunda saya sih mau banget...

    BalasHapus

  6. Tuljsan yanh bagus....keren, kita terkena virus yabg posutuf ya...bunda...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENAHAN GODAAN

Kata, Rasa, dan Rupa Kehidupan dalam Akrostik

SEPULUH HARI PERTAMA DI TAHUN BARU Dalam Akrostik