ANDI OFFSET MASIH MENGGELIAT PADA SAAT MATI SURI
“Oh my.. I am so sorry to hear that,” bisik batin ini ketika mendengar pemaparan Pak Agustinus Subardana, Narasumber kuliah online malam ini. Betapa tidak dampak pandemi Covid 19 yang begitu kejinya melumpuhkan sendi-sendi perekonomian semua bangsa di dunia ini, termasuk industri penerbitan buku.
Anda sudah tidak asing dengan alat Patient Monitor yang biasa dilihat di
ruang ICU rumah sakit bukan? Alat yang menunjukkan grafik naik-turun sesuai
kondisi pasien. Keluarga pasien tentu berdebar-debar cemas, setiap kali melihat
ke monitor tersebut. Apa yang terjadi bila grafik itu tak lagi naik tapi
menurun dan mendatar? Harapan sirna seketika, kenyataan yang pahit dan
menyedihkan harus diterima dengan ikhlas, harus rela kehilangan anggota
keluarganya.
Kondisi Imbas dari Pandemi Covid 19
Narasumber yang menjadi Direktur
Pemasaran penerbit Andi itu menyampaikan bahwa dari 1328 perusahaan yang tergabung
dalam Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), hanya 711 perusahaan yang masih aktif,
artinya 617 perusahaan atau hampir setengahnya gulung tikar! Sungguh sangat
memprihatinkan, terbayang berapa ribu kepala keluarga kehilangan mata
pencahariannya, berapa jiwa yang kekurangan biaya hidupnya.
Sebagian penerbit dalam keadaan mati
suri, harus segera diambil langkah intensive
care agar tidak lolos dalam ‘kematian’. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh
perusahaan penerbitan untuk bangkit dari mati surinya?
Adalah pak Agustinus Subardana,
Direktur Pemasaran Andi offset yang sudah berpengalaman dalam bidang pemasaran
buku telah mengupayakan berbagai strategi untuk membangkitkan kembali industri
penerbitan untuk perusahaanya.
Strategi Pemasaran Disaat Pandemi
Yang umum terjadi diawal-awal
berjangkitnya pandemi semua sektor seakan mati suri. Namun kita tidak boleh
membiarkan dan menyerah pada keadaan. Kelebihan itulah yang dimiliki manusia
yang selalu mencari cara agar lolos dari himpitan dan kesusahan.
Solusi yang dijalankan oleh hampir
semua sektor kehidupan adalah dengan memanfaatkan media digital. Dunia
pendidikan, perdagangan dan industri sudah mulai memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi. Banyak pelaku sektor perdagangan membentuk online shop.
Narasumber menyampaikan bahwa Penerbit Andi pun melakukan upaya tersebut
yang disebutnya dengan Buku Serangan Udara (Online) namun disamping itu juga
melancarkan Serangan Darat (Offline)
A. Strategi Pemasaran Buku Serangan
Udara. (On Line )
1. Pentingnya
Transformasi Digital
Sejalan dengan kebijakan dalam
new-era masa pandemi dengan melaksanakan social distancing narasumber mengatakan bahwa strategi utama yang dipakai oleh Andi Offset adalah
Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan
buku.
Digital marketing memiliki manfaat
yang sangat besar diantaranya adalah:
1)
Biaya lebih terjangkau
2)
Daya jangkauan luas
3)
Mudah menentukan target pasar baku yang akan ditawarkan
sesuai kategori
4) Komunikasi dengan konsumen lebih mudah
5)
Lebih cepat populer
6) Sangat membantu meningkatkan penjualan
7)
Mudah dievaluasi dan dikembangkan.
Team pemasaran On line penerbit ANDI
Offset mempunyai 20 staf tenaga pemasaran khusus menjangkau lewat dunia maya /
on line.
Selain flatform online yang dimiliki
sendiri Andi Offset juga memasarkan buku lewat marketplace yang telah di tunjuk
oleh Kemendikbud R.I melalui blanja.com, mitra SIPLlahblibli.com guna mendukung
pengadaan barang dan jasa (PBJ) di sekolah melalui penggunaan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) Reguler.
2. Pemasaran
Buku Lewat Komunitas
Penjualan lewat komunitas akan lebih efektive dan efisien sehingga
tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan.
Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta
dapat menjaga integritas pribadi kita.
“Kami Penerbit ANDI juga terus
mengadakan aktifitas pemarasan lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat
link Zoom , Live Youtube TV. ANDI, dengan
tema – tema yang menarik,” kata Narasumber.
B. Strategi
pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).
Penerbit Andi telah mempunyai 42 cabang di
kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor
cabang tersebut, yang dikelompokkan berdasarkan target pasar yang dituju ,
antara lain :
1. Toko Buku
Penerbit Buku yang mampu memproduksi
sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok
Toko buku di Indonesia. Toko buku ini dipetakan menjadi tiga jenis yaitu Toko
Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional dengan sistem
administrasi dan tempat yang berbeda.
Contoh toko buku modern yaitu
Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko
Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang
dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.
Adapun toko buku semi modern
biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per
toko . Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual
yang dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip
jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual
putus.
Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai
macam cara yang dlakukan , antara lain sebagai berikut
1. Menguasai display buku yang eye-catching
2. Promosi di internal toko
3.Bedah buku untuk launching buku baru
4.Even tematik sesuai momen yang
sedang berjalan
5.Proaktif komunikasi pelayanan dengan
pihak internal toko
2. Direct Selling
Terobosan melalui marketing sales
yang akan langsung mengunjungi sekolah-sekolah atau kampus untuk melakukan
penawaran buku-buku teks pelajaran atau buku materi kuliah.
3. Melakukan Even
Dilaksanakn melalui pameran buku,
promosi buku dalam seminar, workshop ,Try-out dan sebagainya.
Semua upaya tersebut dilakukan untuk
bangkit dari keterpurukan industri penerbitan. Bagi perusahaan yang sudah
berengalaman lebih dari 40 tahun dan masuk kategori mayor ini dalam kondisi pandemi tetap harus bangkit agar kondisi
berangsur-angsur pulih.
Jadi bagi anda yang memiliki
keinginan menerbitkan bukunya di Andi offset tetap harus optimis, dan agar
bukunya berjodoh dengan perusahaan ini silahkan mempelajari ketentuan-ketentuannya. Bisa baca di sini
Sebagai penutup Narasumber
menyampaikan kalimat motivasi,” Menulis adalah berjuang , Penulis adalah
Pahlawan yang akan di kenang selama – lamanya..Lembaran karya adalah medan
pertempuran, Pena adalah senjatanya.”
"Buku adalah gudang ilmu,
kuncinya adalah membaca. Membaca adalah jendela dunia”.
Semoga kita yang tergabung dalam komunitas
menulis tetap memiliki semangat untuk terus berjuang dengan pena digital kita. “Menulislah
setiap hari dan anda akan merasakan keajaibannya” (Omjay)
Mantap, Bu Tin. Tinggal sedikit perbaikan pada beberapa salah ketik yang cukup mengganggu saat membaca. Tabik. 🙏
BalasHapusIya mas.. haduh ampuuun hehe... makasih dah ngingetin
HapusWuih... Resumenya luar biasa! Tertular semangat karena habis ikut materi. Semoga tetap produktif menulis ya Bu!
BalasHapusBetul Mas Rizky, moderatornya itu lho luar biasa... selamat yah...
HapusSemakin baik Bu resumenya sukses terus
BalasHapusMakasih apresiasinya pak Budi.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSemangat terus ya bunda. Sedikit lagi nih
BalasHapusIya neng 2x lg goal yah? Tapi mau bareng2 ajalah
HapusIm sorry to hear that is good opening hehe
BalasHapusThank you pak Didi..
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMakin oke b tini,, dirapikan dikit ya,, sukses
BalasHapusMakasih apresiasi dan masukannya pak Ahsan...
Hapusis the best...….maju terus pantang mundur
BalasHapusSiap pak... yuk tetap semangat..
HapusKeren perlu diedit penukisananya
BalasHapusIya cak inin, maksudnya penulisan apanya? Lay out atau kontennya? Mohon arahannya
Hapus
BalasHapusResume.lengkao.dan informatif... Sukses selalu.
Makasih apresiasinya.. sukses bersama..
HapusBagus Bu Tini.
BalasHapusTetap.semangat
Makasih hadirnya Pak Made, yuk ttp semangat..
HapusResumenya bagus buk, design-nya luar biasa ....
HapusMakasih apresiasinya psk Andry..
HapusAmbu....
BalasHapusBaarrokallaah...semakin enak dibacanya Ambu...