JATUH BANGUN SEORANG GURU BERPRETASI NASIONAL
"PROSES TAK AKAN MENGHIANATI HASIL"
Beliau adalah Bapak Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd, seorang guru di SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY. Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976. Beliau berperan sebagai Ketua MGMP IPA SMP Kabupaten Gunungkidul dan Duta Rumah Belajar Kemdikbud.
Tanggal 20 Nopember 2020 kemarin beliau termasuk 5 besar guru inovatif yang diselenggarakan oleh Kemdikbud dan itu merupakan prestasi besar ke-2 setelah pada tahun 2015 beliau terpilih sebagai juara 1 guru berprestasi tingkat nasional. Luar Biasa Bukan?
Tentu teman-teman setuju bahwa beliau adalah orang yang cerdas, kreatif, rajin, tekun sejak muda, dan selalu berhasil dalam ajang-ajang lomba. Tetapi salah besar! Karena ternyata Beliau memiliki masa lalu yang penuh dengan kegagalan, terpinggirkan, dan juga bukanlan orang yang menonjol.
Menyimak kisah Sigit kecil, saat SD beliau selalu meraih perirngkat ke-1 karena memiliki orang tua yang keduanya adalah guru SD. Mereka sangat disiplin dalam membimbing dan mengawasinya.
Namun bertolak belakang saat SMP maksimal rangking 24 dari 44 siswa dalam satu kelas, bahkan pernah di 43, 41, dan 39. Begitu pun saat di SMA walupun pernah meraih ranking 8 namun seterusnya di atas 20. Bahkan hampir DO saat kuliah S1 Pendidikan Fisika di UNY,dan lulus 7 tahun, pernah dapat IPK 1,28! Itulah masa-masa kelamnya. Entahlah apa yang terjadi pada beliau semenjak SMP sampai dengan kuliah S1-nya.
Bangkit dari Keterpurukan
Setelah selesai S1 beliau langsung melanjutkan ke S2 mengambil jurusan Teknologi Pendidikan, saat itulah beliau mulai bangkit kembali dan bisa menyelesaikannya dengan waktu 33 bulan dengan IPK 3,8 dengan hasil cumlaude.
Keberhasilannya itu yang mengubah cara pikir dan pandangannya. beliau bisa berhasil karena senang dengan apa yang dikerjakannya. Beliau bilang bahwa orang akan sukses jika fokus dan senang dengan apa yang dikerjakannya.
Pengalaman gagal saat dimasa sekolah sampai kuliah di S1 benar-benar membekas dan itu mempengaruhi cara mengajarnya pada anak-anak. Beliau termasuk orang yang tidak akan membeda-bedakan anak karena prestasi akademiknya. Beliau cenderung sebagai motivator bagi mereka karena pengalaman hidupnya saat SMP yang selalu mendapat peringkat buruk.
Setelah lulus S2 Beliau fokus pada pekerjaan beliau di SMP Negeri 1 Wonosari sebagai guru IPA dan Guru TIK.. Saat mengajar inilah pengalaman beliau bertambah dan sering melakukan kolaborasi dengan siswa untuk melakukan riset tentang pembuatan media, maupun tentang berbagai model pembelajaran.
Pertama kali beliau mengikuti ajang lomba adalah tahun 2005 namun beliau belum berhasil. Tahun-tahun berikutnya beliau sudah jadi langganan untuk mengikuti berbagai lomba tingkat nasional ada 7 kali lomba yang diikuti sebelum gupres tahun 2015 yang tentu bisa di tebak hasilnya adalah "gagal" dan "kalah”.
Menciptakan Formula untuk Sukses
Setiap kegagalan dalam lomba, beliau catat kenapa "gagal" baik dari sisi presentasi, fokus presentasi, cara presentasi, membuat presentasi yang efektif, dan seterusnya. Sehingga mulai tahun 2006 sampai tahun 2015 formula tersebut bisa beliau dapatkan, dan sejak tahun 2015 sampai tahun 2020 setiap even lomba yang beliau ikuti bisa meraih hasil yang diharapkan.
Sejak tahun 2005 beliau mengajar blog kepada siswanya. Kemudian beliau punya keingian memiliki web yang digunakan untuk mencatat seluruh aktifitasnya yang kemudian menjadi portofolio perjalannya sebagai pendidik, peneliti, pengembang media pembelajaran. Maka pada tahun 2012 beliau pun akhirnya memiliki seluruh catatan aktifitas ilmiah yang dicatat di web yaitu http://www.ciget.info. Web inilah yang mengantarkannya bisa meraih mimpi menjadi juara 1 gupres di tahun 2015, kemudian menjadi Duta Rumah Berlajar terinteraktif tahun 2018, Duta Sains PPPPTKIPA, Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan dari UNY dan terakhir adalah menjadi Guru Inovatis SMP Tahun 2020. Wow, luar biasa!
Untuk menjadi gupres tahun 2015, sudah mulai menyiapakan portofolio sejak 7 tahun sebelumnya. Wow, bukan waktu yang singkat!
Semua undangan, surat keterangan, piagam setiap kegiatan beliau administrasikan dalam stopmap plastik. Hal itu sangat mendukung sekali saat mengikuti seleksi Gupres tahun 2013. Walaupun saat itu baru peringkat 2 di kabupaten gunungkidul. Kemudian selama 2 tahun beliau tingkatkan frekuensi kegiatan, karya inovasi dll, sehingga saat maju kembali tahun 2015 sudah siap tempur.
Trik-Trik yang Dilakukan untuk Sukses
Teknis yang selalu Beliau lakukan dalam setiap kegiatan adalah:
1. Pelajari pedoman guru berprestasi 3 tahun sebelum kita mengikuti seleksi guru berprestasi.
2. Siapkan portofolio sesuai dengan petunjuk dari pedoman tersebut, Lomba tahun 2015 beliau kumpulkan portofio 8 tahun, untuk tahun 2020 Beliau lakukan selama 3 tahun terakhir..
3. Buat Penelitan atau best practice sesuai dengan petunjuk diportofolio,
4. Buat video pembelajaran terbaik selama 3 tahun terakhir,
5. Belajarlah 4 kompetensi guru.
6. Buat presentasi sesuai dengan buku pedoman.
Kunci keberhasilnnya adalah:
1. Fokus,
2. Senang meneliti,
3. Mencatat semua aktifitas ilmiah di Blog
Kegagalan di masa yang lalu menjadi pelajaran berharga baginya. Lalu bagaimana langkah untuk menyikapinya? Langkah-langkah yang beliau lalukan dalam menyikapi kegagalan adalah dengan mencatat kenapa bisa gagal, apakah karena persiapan kurang? apakah karena powerpoint tindak fokus pada materi yang seharusnya kita presentasikan? apakah kita tidak fokus pada materi yang harus kita presentasikan? apakah pembahasan kita dangkal?, apakah kita sudah mempersipakan dengan maksimal? dan banyak lagi.
Intinya saat kita gagal : " Pelajarilah kenapa kita gagal" , cacatlah sumber kegagalah, dan perbaikilah di masa yang akan datang. Pasti suatu saat akan sukses dan akan bisa jitu saat mengikuti setiap event kompetisi yang kita hadapi," imbuhnya.
Ya, ternyata untuk sukses itu perlu perjuangan panjang, karena tak ada kesuksesan yang semudah membalikkan telapak tangan. Tak ada kesusksesan yang diraih secara instan. Proses tidak akan menghianati hasil. Perlu kesungguhan dan kedisiplinan dalam meraihnya. Fokus dan menyenangi apa yang kita lakukan dan kita perjuangkan.
Buah dari usahanya sudah menghantarkan Pak Sigit meraih prestasi-prestasi gemilang:
1. Finalis gurpres nasional tahun 2009.
2. Finalis Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional SMP 2009.
3. Juara 3 situs web SMP Tingkat Provinsi DIY 2010
4. Juara 1 Situs web SMP tingkat Provinsi DIY 2011
5. Finalis Lomba MeBeliau Pembelajaran KI Hajar Penghargaan tingkat Nasional Tahun 2012
6. Juara 1 FIG SMP Tingkat Provinsi DIY Tahun 2013
7. Finalis FIG SMP Tingkat Nasional Tahun 2013
8. Juara 2 Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013
9. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat nasional tahun 2014
10. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015
11. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2015
12. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Provinsi DIY Tahun 2015
13. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015
14. Penerima Penghargaan dari Kemdikbud dalam Simposium guru tingkat Nasional tahun 2015 atas prestasi sebagai juara 1 Guru SMP Berprestasi TK Nasional tahun 2015.
15. Penerima Anugrah Gubernur DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai Juara 1 Guru SMP Berprestasi TK Nasional.
16. Penerima SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.
17. Menerima Penghargaan Kursus Singkat dari Australia Award Indonesia tahun 2016 di Melbourn dan Sydney.
18. Sebagai Salah Satu Peserta Literasi Tingkat Nasional 2017.
19. Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Th 2018.
20. Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif Thn 2018.
21. Penerima Anugrah Alumni Berprestasi Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan dari UNY pada dies natalis UNY yang ke-56 Tahun 2020.
22. Duta Sains P4TKIPA tahun 2020
23. Guru Inovatif Nasional 2020
Luar biasa, bukan?
Kesimpulan
yang didapat dari kisah Pak Sigit sang guru berprestasi adalah: jadikan
kegagalan sebagai pelajaran berharga untuk meraih kesuksesan. Kesuksesan tidak didapat secara instan tapi memerlukan kesungguhan
dan perjuangan panjang, fokus dan nikmati perjuangannya.
Semoga kisah beliau
dapat menginspirasi guru-guru muda yang masih panjang waktu dalam pengabdiannya,
agar menjadi sosok guru inspiratif baik bagi anak didiknya maupun bagi sesamanya. Berprestasi adalah tujuan, gelar juara adalah bonus dari karya dan prestasinya.
Last modified: 21:53
Guru yqng hebat...
BalasHapusSiapa pun bisa hebat bila menerapkan formula Beliau, Insya Allah
Hapuskeren 👍🏼
BalasHapusYa, beliau memang keren, layak untuk ditiru..
HapusSanagat inspiratif
BalasHapusSangat menginspirasi
BalasHapusYa, benar. Semoga yg terinspirasi mau menirunya yah...
Hapus