MEMBENAHI EKSPEKTASI AGAR MENJADI REALITA

"Ekspektasi yang terlalu tinggi kadang membuat kecewa, penawarnya adalah kita syukuri realita yang tercapai" ( pengalaman Ambu Guru)

Malam ini sungguh sangat istimewa bagi Ambu guru,  karena malam ini adalah  malam ke-20 kuliah online belajar menulis yang  berhasil Ambu ikuti.  Tentu saja Ambu sangat senang dan bersyukur, karena dalam perjalanan ini Ambu diberikan kelancaran dan kesungguhan niat Ambu untuk bisa menulis sebuah buku. Ini ekspektasi Ambu dan juga Bapak Ibu penghuni kelas 16 ini.

Ekspektasi menulis sebuah buku disampaikan malam ini oleh Narasumber yang cantik Ibu Jamila K. Baderan, M.Pd, seorang guru SD dari Gorontalo, yang telah berhasil menerbitkan buku solo yang menmbus penerbit mayor. 

Beliau menyampaikan bahwa Sebenarnya, tantangan menulis terbesar itu ada pada diri kita sendiri. Yaitu mood dan kemauan alias niat. Oleh karena itu untuk mengubah ekspektasi menjadi prestasi kita harus berubah. Ada 2 hal penting yang harus kita ubah, yaitu mindset dan passion.  Mindset adalah cara pikir tentang sesuatu yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan kita. Sementara passion adalah sesuatu yang membuat kita tidak pernah merasa bosan.

Perjuangan Bu Jamila dalam mengelola ekspektasinya telah menghasilkan karyanya yang gemilang.

Sejalan dengan yang disampaikan oleh Narasumber, bagi Ambu yang penulis pemula, menggapai ekspektasi untuk menulis buku tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Benar untuk itu butuh sebuah proses. Perlu tahapan-tahapan yang dilalui, dan ini mungkin  langkah awal yang dilakukan sesuai dengan petunjuk arahan dari para mentor, bahwa peserta belajar menulis di grup KSGN  ini harus mengumpulkan 20 resume dan menuliskannya menjadi sebuah buku. Itu adalah syarat kelulusan dari belajar menulis ini. 

Kriteria itulah yang melecut semangat Ambu untuk tetap intens  mengikuti kegiatan online belajar menulis tanpa terlewat sekali pun. Alhamdulillah dari hari ke hari selama mengikuti 20 kali kuliah online ini ada peningkatan. Pertama mood Ambu dalam menulis menjadi terjaga, kemudian niat untuk menulis juga semakin teguh dan kemampuan pun sedikit meningkat. Tapi jujur Ambu merasa kemapuan masih harus terus diasah. 

Kalau dikatakan  sudah mencapai ekspektasi yang diharapkan, belum.  Belum bisa dikatakan seperti itu,  masih jauh  panggang dari api untuk menulis sebuah buku yang berkualitas bagus. Bagi Ambu menulis buku awalnya seperti pungguk merindukan bulan. Ya, ekspektasi yang terlalu tinggi bagi seorang penulis pemula.

Niat awal Ambu mengikuti kelas belajar online ini ini tiada lain adalah untuk memupuk kemampuan Ambu dalam menulis. Ekspektasi Ambu adalah ingin menulis buku dari KTI- KTI yang sudah Ambu punyai. Sehingga nanti bisa diajukan untuk kenaikan pangkat yang memang sudah 7 tahun tertunda, ini ekspektasi Ambu. 

 Entahlah, mungkin ini ekspektasi Ambu yang terlalu tinggi. Karena setelah Ambu jalani mencoba memodifikasi KTI menjadi buku, Bab per Bab,  halaman demi halaman rasanya berat sekali, walaupun Ambu sudah mengikuti kelas online juga, ya bimtek khusus menulis memodifikasi KTI menjadi buku,  tetapi rasanya kursus singkat itu belum cukup buat ambu untuk bisa menulis sebuah buku dari  KTI. 

Menulis sebuah buku populer ilmiah tentu termasuk kategori berat. Untuk itu Ambu mencoba lebih realistis, dengan menurunkan ekspektasi itu. Untuk sekarang ini ya menulis semacam buku memoar saja dulu seperti yang disarankan oleh para mentor di kelas online belajar ini.

Menulis buku dari kumpulan resume ini sangat membahagiakan bagi Ambu,  karena Ambu rasa ini  bukan sesuatu khayalan,  tetapi gambarannya atau ekspektasinya itu sudah terlihat di depan mata,  tinggal merangkai dari seluruh resume yang sudah ada di gabungkan di dalam sebuah buku.  Mudah-mudahan anggapan Ambu itu benar adanya. Dengan ucapan Bismillahirrohmanirrohim Ambu bisa menulis buku solo yang pertama Ambu yang mudah-mudahan menjadi kenang-kenangan terindah dari ekspektasi yang ambu harapkan.

Bu Jamila menyampaikan kata-kata terakhir menutup kuliah online malam ini," Menulis merupakan suatu tantangan antara harapan dan kenyataan. Ekspektasi dalam menulis harus terus kita perjuangkan dengan niat, tekad, nekad dan konsisten. Realitas berupa prestasi adalah buah dari perjuangan. Maka berjuanglah menuntaskan karyamu, agar jejak yang ditinggal bermanfaat bagi generasi setelah kita."

Insya Allah si Ambu Guru akan berjuang menuntaskan ekspektasi tertinggi sesuai harapan Bu Jamila. Amiin.. Terimakasih, salam literasi.




Komentar

  1. Insya Alkah sukses ambu guru. Mulailah ekspektasi dari rendah, smakin lama ekpektasi itu akan naik dengan sendirinya hingga ke bulan. TETAP SEMANGAT!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah senangnya hati Ambu mendapatkan pompaan motivasi dari Bu Jamila. Terimakasih. Semoga ibu semakin sukses melahirkan karya- karya selanjutnya..

      Hapus
  2. Mantap Bu Tien.
    Gercep dan wahhhh bagussss

    BalasHapus
  3. tampilan blog sanagt bagus, suka deh. resumenya juga lengkap dan informatif

    BalasHapus
  4. Resumenya bagus ibu, tampilannya juga oke, semoga saya terinspirasi bu Tini. Saya malah belum bikin resume

    BalasHapus
  5. Kalau yang saya lihat, malah lebih bagus font tulisan komentarnya daripada isi tulisan aslinya. Yah, memang sih background warnanya sudah pas, dengan tulisan warna putih.

    Saran lagi, kalau untuk menulis Bismillah, akan lebih bagus kalau pakai huruf besar di awalnya, lalu ditulis miring. Sebab, ini kan dari bahasa Arab. Atau tidak masalah juga sih tidak ditulis miring. Yang penting besar huruf depannya.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  6. Saya lagi tidak bisa berkomentar, cuma bisa menikmati isi tulisan ini.. semakin hari smkin mantap

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENAHAN GODAAN

Kata, Rasa, dan Rupa Kehidupan dalam Akrostik

SEPULUH HARI PERTAMA DI TAHUN BARU Dalam Akrostik