SWAB TEST Bagaimana Rasanya?

 

Seminggu yang lalu  diterima surat edaran dari Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak yang menetapkan semua instansi di beberapa kecamatan harus menjalani SWAB test. Kecamatan Cipanas tempat Ambu tinggal adalah zona merah, jadi mau nggak mau kami para ASN ikut menjalaninya.

Lalu Ambu searhing testimoni-testimoni dari yang pernah di-SWAB. Berbagai komentar yang dibaca, ada yang bilang bahwa SWAB itu dikira tidak sesakit itu, wah!  Kemudian testimoni lainnya bilang bahwa rasanya seperti digigit semut, ada juga yang bilang seperti ditusuk-tusuk. Ah,  semuanya sakit ternyata. 

Sampai tadi pagi ada tetangga yang sudah di tes bilang bahwa tidak sesakit itu koq. Nah, baru Ambu sedikit lega dan mau menjalaninya. Ambu jadi penasaran bagaimana rasa sebenarnya dites SWAB itu. Lagi pula ada manfaatnya untuk meyakinkan diri bahwa kita baik-baik saja. 

Berangkatlah Ambu ke kantor Kecamatan dengan tekad kuat walaupun hati berdebar-debar, hahaha.... setelah mendaftar dan mendapat bonus 2 buah masker yang berkualitas, Ambu pun pasrah menjalani tes.

Alhamdulillah ternyata tenaga yang mengambil sampel untuk  SWAB itu murid Ambu ketika di SMP. Hati Ambu jadi sedikit tenang karena ia begitu santun dan lembut. Pertama ia mengambil sampel dari tenggorokan, lalu disusul dengan mengambil sampel dari hidung.

 Bagaimana yang Ambu rasakan? Ah, nggak sesakit yang dibayangkan! Sungguh. Semoga hasilnya negatif, aamiin...


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENAHAN GODAAN

Kata, Rasa, dan Rupa Kehidupan dalam Akrostik

INDAHNYA NAN MERAYU