Kontempelasi senja
Sejak anakku tinggal di kota yang tidak jauh dari pesisir barat Banten, ia sering mengajak kami menikmati sunset di pantai. Tentu aku tak mau melewatkannya. Walaupun cara kami menikmati suasana senja itu berbeda-beda. Anak-anakku, seperti kebanyakkan anak gadis, menghabiskan waktu untuk berswa foto ria. Sedangkan aku lebih suka duduk-duduk di pantai untuk benar-benar menikmati suasana indahnya panorama di ufuk barat.
Ah, indahnya senja tak akan ada puasnya untuk dinikmati. Apalagi di pantai. Riak-riak keemasan mengalun kejar mengejar. Semilir angin darat pun semakin menggugah rasa. Tak ingin kulepas pandanganku pada lukisan alam yang memesona. Dihadapanku, kunikmati kebesaran Sang Pencipta Keindahan.
Sesaat kutenggelam dalam kontempelasi. Senja ini bukan hanya milih sang waktu, tetapi milikku juga, senja usia. Kusadari memang usiaku telah senja. Akankah senjaku ini memberikan keindahan untuk orang-orang tersayangku? Sebelum kegelapan menghampiri? Apa yang bisa kulakukan agar senjaku ini berharga?
Bunda Ambu, keren... Cahaya Matahari ciptaan Allah yg luar biasa. Kita sebagai manusia hanya menikmatinya saja
BalasHapusMakasih Bu atas apresiasinya. Memang kita hanya bisa menikmati dan memuji-Nya..
BalasHapusSemoga mentari tenggelam kelak meninggalkan semburat senja yang membahagiakan isi dunia.
BalasHapusAamiin, makasih doanya Pak D..
HapusTeruslah menebar hal positif serta menginspirasi bunda... semangat & sehat selalu
BalasHapusAamiin, makasih supportnya..
HapusLuar biasa ambu.. InsyaAllah ambu senja ambu penuh dg keindahan bagi orang-orang di sekitar bunda baik di dunia nyata naupun maya.kami para sahabat maya sudah merasakan betapa ambu selalu bisa memberi keindahanya untuk kami... Terimakadih ambu...
BalasHapusAamiin ya robbal aalamiin, makasih apresiasinya Bun..
BalasHapusInsyaallah indah Ambu
BalasHapusSenja Ambu indah utk kami nikmati
Terima kasih Ambu 🙏😊
Sell terbaik dan menggugah tulisan ambu guru
BalasHapus