Darik: Buarkah?

Tantangan Kamis Menulis, 22 Juli 2021, bertema suakamargakata ( kata yang langka digunakan), yaitu kata buar, artinya boros, menghambur-hamburkan.

Hanya tulisan sederhana di sela-sela aktivitas pagi ini yang bisa kutulis, sebuah puisi Darik.

 Buarkah?

Oleh: Ambu Guru

Tersentil

Tergugah hati
Lakukan Introspeksi

Kontempelasi, kaji diri
Merenungi langkah kaki
Bagaimana jalani hidup

Tergambar rekam jejak diri
Salahkah langkah membuar rezeki
Mensyukuri nikmat tiada berarti?
Puaskan keinginan yang manusiawi

Harta banyak tak kupunya
Namun hati sering  tergugah
Kubeli walau tak butuh
Hanya karena iba hati

Tergerak rasa empati
Kuulurkan tanganku ini
Apakah membuar rezeki?

Gunjingan kudengar
Mereka berkata

Buar!

Cipanas, 22 Juli 2021




Komentar

  1. Bukan buar kalo untuk berbagi. Baru buar namanya beli buah buahnyak buahnyak hanya untuk diri sendiri

    BalasHapus
  2. Masuk banget, beli karena kasihan dan tidak enak menolak.

    BalasHapus
  3. Luar biasa puisi buar Ambu. Memang benar kita kadang tidak sadar suka buar membeli barang yang kurang dibutuhkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Membeli bukan krn butuh yp karena kasihan sama yg jualnya

      Hapus
  4. Kubeli waktu tak butuh. Itulah "sihirnya" dunia marketing. Awalnya terlihat indah dan menarik, tetapi ternyata di akhirnya, kita tidak butuh-butuh amat. Kecuali suplemen kesehatan mungkin, jelas kita akan selalu membutuhkannya. Seperti madu dan minuman kesehatan yang saya jual, hehe.. Jadi promosi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aha, Mas Rizky promosi? Boleh koq. Cuma kejauhan, tar ongkirnya tinggi hehe..

      Hapus
  5. Tulisan ambu sangat berisi
    Buar sering aku alami
    Tak bisa dihindari
    Sudah jadi polemik diri.




    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Neng, perempuan sudah kodratnya kali, kabitaan, hehehe...

      Hapus
  6. 1-2-3-4-4-3-2-1 bu Tini Lanjutkan gpp buar dengan puisi hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bu Rita, buar2 kata yg gak merugikan yah?😁

      Hapus
  7. Mantap nian Ambu ketika membungkus buat dalam "darik" yang cantik. Salam Literasi Ambu

    BalasHapus
  8. Puisi yang sarat makna. Kereen banget Puisi Dasa Larik Ambu😍

    BalasHapus
  9. Buar dalam puisi.
    Isinya seperti sering juga saya alami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, kyknya banyak yg seperti kita hehe..

      Hapus
  10. Wah Ambu ini pakarnya puisi. Senang sekali bacanya. Sy harus belajar ini kpd Ambu. Darik yg sll menarik.

    BalasHapus
  11. Wow puisinya keren Ambu ... membuat saya termenung juga.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENAHAN GODAAN

Kata, Rasa, dan Rupa Kehidupan dalam Akrostik

INDAHNYA NAN MERAYU