Darik : MEGA LINTANG BUANA
Tantangan Kamis tanggal 23 September ini aku menjawabnya dengan sebuah puisi Darik.
Mega Lintang Buana
Oleh : Ambu Guru
Pekat
Gelapnya malam
Rembulan tenggelam
Indurasmi bertabir legam
Lintang gemintang karam
Nebastala kian menghitam
Bayu menderu berhembus kencang
Gemuruh guntur seakan menantang
Mengundang petir melesat berang
Hujamkan silaunya nan terang.
Mega
Hentikan langkah
Lungkrah menyerah
Angin menyeret menghempas
Genggaman pun terlepas
Air meluncur menderas
Buana bermandikan guyuran hujan
Aura kelam menciutkan perasaan
Binatang malam terdiam kedinginan
Lalui malam dalam kegelapan.
Cipanas, 23 September 2021
Puisi Darik Ambu tak kalah apiknya dengan Teleletnya.
BalasHapusMakasih mas BJ..
HapusNah ini Ambu genre puisi apa?
BalasHapusBait 1 - 1 kata
2 - 2, 2
3 - 3, 3, 3
4 - 4, 4. 4 4
Darik, Bu. Dasa Lirik. Foundernya adalah suhu, Mas Sudomo di grup lage kita.
HapusTerimakasih dariknya Ambu. Nah aku kadang berkunjung bbrp kli klo uploadnya puisi.
HapusIlmu baru buat saya... puisi Darik. Mantap Ambu, selalu menebar ilmu
BalasHapusMari terus jadi pembelajar.. selalu siap, bak gelas kosong
HapusWow ... keren. Salut sama suhu satu ini. Multitalenta.
BalasHapusAh jadi malu. Bu Ros juga aduhai puisinya, keren..
HapusLuar biasa Ambu bukan hanya telelet nmun puisi darik nya juga keren ..
BalasHapusMakasih apresiasinya Bu..
HapusDariknya sangat menarik Ambu,,.... Salam literasi
BalasHapusTerimakasih apresiasinya, Pak Har..
HapusPuisi Darik Ambu selalu memukau.
BalasHapusTak kala mega sudah tak kuasa menahan uap air. Mega pun meleleh menjadi hujan. Buana menjadi dingin. He..he.kacau ahhh.
Hehe.. makasih sudah mampir Bu..
HapusDarik yang dikemas dengan hati menghasilkan buah karya yang luar biasa.
BalasHapusMakasih apresiasinya, say..
HapusDapat kata-kata baru di puisi Ambu. Terima kasih Ambu.
BalasHapusTerima kasih kembali, sudah berkunjung..
HapusHujan yang lebat disertai petir yang mencekam. Menghentikan langkah
BalasHapusmakasih sudah mampir
Hapus