Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak

 

Selama dua hari sejak Opening Ceremony Program Guru Motivator Literasi Digital (GMLD), sudah tak sabar rasanya ingin segera mendapatkan jawaban atas segala penasaran yang saya rasakan tentang Bagaimana Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak.

Program GMLD adalah program baru dalam kelas pelathan online yang digagas oleh bapak bloger Indonesia, Omjay, panggilan akrab dari bapak Wijaya Kusumah Bersama kru, dalam wadah APKS PGRI. Program ini tentu memiliki misi yang sudah ditetapkan dan direncanakan dengan matang, seperti kelas-kelas menulis dan berbicara, di bawah asuhan Omjay.


Program dan Jadwal Pelatihan

Luar biasa antusias guru Indonesia terhadap program ini, terbukti dengan adanya enam grup pelatihan yang masing-masing bergabung dalam grup WhatsApp. Jumlah pesertanya kuang lebih mencapai 1500 orang, dalam waktu yang sama mengikuti kelas online ini. Adapun program dan jadwalnya adalah sebagai berikut:


Omjay menyampaikan bahwa ada empat hal dalam literasi digital yang harus kita kuasai, sehingga kita bisa menyampaikannya kepada peserta didik kita, yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital, seperti tergambar di bawah ini:

Literasi Digital yang mengakat tema besar Indonesia Makin Cakap Digital ini membahas 4 pilar utama Literasi Digital yakni, budaya bermedia (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia (digital ethics) dan cakap bermedia digital (digital skills)


Upaya Membangun Keamanan Digital untuk Anak

Pertama, kita mengajak anak untuk memahami perkembangan dunia digital yang terus berkembang.

Kedua, kita harus memahami psikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital.

Ketiga, Kita harus menyadarkan anak tentang apa saja resiko kejahatan pada anak dan keempat, bagaimana cara aman dan nyaman berinternet bersama keluarga tercinta. 

Anak-anak kita adalah kelompok yang rentan terhadap berbagai kejahatan digital. Tidak semua orang baik ada dalam dunia digital kita. Salah satunya adalah jangan biarkan anak-anak kita mengumbar data pribadi di media digital atau media sosial. Maka tugas kita adalah menjadi pemandu yang baik bagi anak-anak.

Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menggunakan media digital dengan baik dan benar, membuat mereka menjadi korban kejahatan media digital. Bahkan banyak juga orang dewasa yang menjadi korbannya. Kita harus mulai belajar di media digital dan usahakan sudah membuka website ini 

Saat ini, telah terekspos konten pornografi yang muncul tidak dengan sengaja saat anak mengakses media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu buat anak dan peserta didiknya. Silakan bisa membuka link video https://literasidigital.id/video-literasi-digital/ 


Tujuan Kegiatan Literasi Digital

Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.

Tidak semua orang tua lebih cerdas masalah digital dibanding anak-anaknya. Bagaimana pemerataan kepada semua orang tua dan anak-anak untuk cakap digital dan bagaimana kita mengajak anak yang tertutup karena takut bisa jadi diancam orang di dunia digital?

 Sebagai orangtua dan guru kita harus lebih memahami ranah dunia digital dibandingkan anak-anak kita untuk bisa optimal dalam menjaga anak-anak kita di dunia digital. Itulah mengapa kita perlu belajar literasi digital dengan baik dan benar.

“Banyak orang saat ini tidak memahami bahkan tidak peduli akan bahaya yang dapat mengancam anak-anak kita. Itulah mengapa kami membuka kelas GMLD, walaupun kominfo juga telah melaksanakan berbagai webinar literasi digita secara masif di setiap kota dan kabupaten setiap hari di internet,”’kata Omjay.


Kominfo melakukan, dan Omjay dkk. membantu supaya makin banyak yang paham betapa penting MELEK Literasi Digital.

Kita terkadang dengan mudah saling berbagi informasi termasuk data yang sifatnya pribadi kepada orang yang baru dikenal. Akibatnya data privasi dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Apalagi bila mereka masih anak-anak. Data privasi kita dengan mudah diperjual belikan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab di media digital. 


Dari hasil survey Google bersama Trust dan Safety research pada bula Februari 2021, ada 51 % orang tua di Indonesia merasa khawatir tentang keamanan digital anak. Bahkan ada 42 % orangtua mengkhawatirkan tiga hal yaitu keamanan informasi anak, anak-anak menerima konten yang tdk pantas, dan anak-anak menerima perhatian dari orang yang tdk dikenalnya.


Resiko kejahatan di ruang digital pada anak yang sering terjadi adalah kecanduan games, cyberbully, pelanggaran privasi, kejahatan seksual dan lain-lain yang bisa kita baca di media sosial. Coba anda baca berita ini, di sini 


Hal yang lebih menyeramkan adalah grooming, kasus pelecehan seksual pada anak dengan modus iming iming PDKT. Kasus grooming pada anak mulai banyak ditemukan sejak tahun 2019 dan terus bertambah setiap tahunnya. Kita sebagai orang tua dan juga guru harus mulai waspada dan belajar tentang literasi digital. Grooming seperti di dokter hewan penitipan kucing. Beritanya ada di sini


Kiat-Kiat Menghidari Kejahatan Digital

Kita sebagai orang tua dan juga guru harus mulai waspada dan belajar tentang literasi digital. Sebaiknya kita mulai dari sekarang untuk melakukan  5 hal berikut:

• Smart, tidak menyebarkan informasi sensitif seperti nomor telepon, passport/KTP, password, dan alamat rumah

• Alert, jangan mudah percaya dengan hal yang tidak masuk akal, jauhi phising dengan tidak meng-klik link sembarangan.

• Strong, gunakan password yang sulit agar tidak mudah diretas baik untuk akun maupun gawai, biasakan menggunakan two step authentication

• Kind, sadari aktivitas online yang kita lakukan, untuk mencegah terbentuknya rekam jejak yang membuat kita rawan jadi target kejahatan digital.

• Brave, mengenali dan mencegah bentuk-bentuk kejahatan di ruang digital.


Begitulah ringkasan ateri yang disampaikan Omjay, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, yang sangat menarik untuk disimak.

Sesi tanya jawab:

1. Telah terekspos konten pornografi yang muncul tidak sengaja saat mengakses media sosial. Bagaimana kita harus bersikap dan langkah apa yang harus diambil? (Bu Anita-Bekasi)

Jawab: Aman Berinternet Bersama Anak:

• Jaga Komunikasi dengan anak

• Bekali diri dan terus belajar

• Gunakan fitur dan aplikasi untuk menjaga keamaanan anak di internet

• Buat aturan bersama dan terapkan konsekuensinya

• Menjadi teman, ikuti anak di media sosial dan jangan berlebihan

• Jelajahi, berbagi dan bermain bersama anak.

• Jadilah teladan digital yang baik

Kita tetap rileks dan jangan panik, sampaikan kepada mereka bahwa duni digital begitu terbuka, kita harus waspada jangan sampai terpapar pornografi. Inilah pentingnya kita sebagai orang tua dan guru untuk menjadi pemandu bagi anak-anaka kita.


2. Bagaimana caranya menghentikan anak kecanduan bermain game dan bagaimana cara agar anak tidak bermain game? 

Jawab: Kita sebagai orang tua wajib memberikan keteladanan. Ajak anak beraktivitas di luar rumah misalnya dengan bermain bola dan hobi yang mereka minati. Biar bgm pun game ada sisi positifnya juga. Dalam games mengajarkan anak menjadi seorang pemenang.

 • Bantu memberikan konten yang baik atau bagus

• Pengingat penggunaan screen 

• Salah satu wadah komitmen keluarga

• Mengetahui dimana posisi anak berada. Buat WA Group keluarga atau Manfaat Family Link Apps.

Dan banyak lagi tanya-jawab yang seru yang tidak dituliskan di sini.

Kesimpulan:  

• Orang tua harus sebagai rule model

• Dampingi anak saat mengakses internet

• Batasi waktu atau durasi penggunaan gadget

• Diskusikan tentang resiko atau dampak buruk dari penggunaan gadget yang berlebihan

• Risiko kejahatan ruang digital bisa diatasi dengan kecakapan literasi digital

• Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga harus lebih cermat dan bijak dalam ruang digital.

Demikian ringkasan materi yang dapat saya tangkap dan diabadikan dalam resume ini, semoga bermanfaat.

Salam literasi digital.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENAHAN GODAAN

Kata, Rasa, dan Rupa Kehidupan dalam Akrostik

SEPULUH HARI PERTAMA DI TAHUN BARU Dalam Akrostik