BAHADUR SEJATI

 


Membaca postingan Mas Bajuri yang berupa puisi dan tayangan youtube-nya, berjudul Bahadur Literasi, hati saya tersentuh. Kagum terhadap pejuang pendidikan yang mengabdi dengan tulus, bukan hanya dalam hal literasi tapi juga pendidikan secara umum.

Puisi itu mengingatkan saya kembali menerawang pengalaman saya lima tahun yang lalu, ketika bertugas di daerah terpencil, di sebuah sekolah kecil yang miskin. Sebuah sekolah negeri tetapi seakan tidak mendapat sentuhan bantuan apa pun, kecuali dana BOS yang sedikit. Bahkan, belum ada guru PNS seorang pun.

Ada lima orang guru honorer yang menjadi andalan tetap berdirinya sekolah ini. Mereka bekerja dengan bergaji kecil, yang hanya cukup untuk hidup normal selama satu minggu bagi sebuah keluarga kecil sederhana. Walaupun demikian, dedikasi mereka patut diacungkan jempol.

Jalanan terjal menuju sekolah tidak menyurutkan mereka untuk mengabdi. Padahal bila ditimbang, penghasilan mereka tidak sebanding dengan perjuangan mereka. Kenyataan itu sungguh menyentuh hati saya. Sehingga saya ungkapkan dalam sebuah puisi. Berikut ini puisi yang saya tulis setahun yang lalu:


Bahadur Sejati

Oleh : Ambu Guru

 

Citamu

Kau ikrarkan

Di masa kecilmu

Dunia wiyata impian bakti.

 

Baktimu

Tak tergoyahkan

Terpatri dalam jiwamu

Tunaikan janji pada diri.

 

Dirimu

Berbagi harapan

Kautumpah segala ilmu

Bekal mereka kelak mengabdi.

 

Mengabdimu

Takkan terbayarkan

Literatkan mereka, bahagiamu

Mereka terpencil, jangan terkucil

 

Gudacil

Sebutan dirimu

Aku bangga padamu

Dirimu bahadur negeri sejati.

 

Cipanas, 18 Februari 2021

 Demikian tulisan saya pada Pantun Bale kali ini. Terima kasih kepada pembaca yang sudi mampir.

Salam literasi.


Komentar

  1. Masya Allah, Ambu. Pantauan dari hati yang sampai ke hati.

    BalasHapus
  2. Puisi di pantun bale' dengan puisi. Keren👍

    BalasHapus
  3. Luar biasa... Sukses dan semangat untuk menulis

    BalasHapus
  4. Bahadur sejati, baktimu sampai ke langit

    BalasHapus
  5. Larut dalam puisi Bu....semangat berkarya Bu

    BalasHapus
  6. Gerimis hati membacanya Bu. Guru luar biasa.

    BalasHapus
  7. Akubangga padamu bahadur negeri sejati

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENAHAN GODAAN

Kata, Rasa, dan Rupa Kehidupan dalam Akrostik

SEPULUH HARI PERTAMA DI TAHUN BARU Dalam Akrostik