KREATIF YANG KEBLINGER
"Teh, pinjem uang, dong. Dari kemaren belum dapet-dapet nih buat bayar utang mingguan." Jleb, rasanya sesak dadaku mendengar permohonan adikku.
"Ya Allah, kamu teh masih aja berhubungan mesra sama rentenir itu, Yen? Sampai kapan kamu terus begitu? Kayak yang punya penghasilan aja. Gak kasihan sama Emak, apa? Dua bulan yang lalu dah nutup delapan juta utang ojol kamu." Alih-alih mengabulkan permintaannya aku malah bicara panjang lebar, mengungkapkan rasa kesalku.
"Yen, dengerin Teteh. Kamu tuh hidup harus realistis. Kerja aja belum dah banyak ngutang. Karena kamu terlalu melihat ke atas, menuhin segala keinginan. Gak akan bener hidup begitu, Yen," sambungku.
"Abisnya, aku banyak keperluan, sedangkan minta ke Emak gak berani. Baru aja ngabisin uang banyak buat namatin kuliah," sahut adikku terlihat sedih.
"Tapi melibatkan diri dengan pinjol itu sama dengan bunuh diri. Malu-maluin diri. Di mana harga diri kita ketika gak bisa bayar, semua kontak dihubungi ngasih tahu hutang kita. Ga malu gituh? Meskipun dah dilunasin tapi tetep aja diteror, kan?" sahutku.
"Iya, aku juga kapok,Teh. Tapi nasi dah jadi bubur. Mau gimana lagi?" sahutnya.
Mendengar jawabannya aku semakin kesal dibuatnya. "Yen, kalo kamu kapok, kenapa masih berurusan sama rentenir pula? Sama aja akibatnya. Semakin lama semakin mencekik," sambungku.
"Teteh, aku ke sini tuh mau minta tolong bukan minta nasihat. Ya udah, mau gimana lagi, mau dari mana aku penuhi kebutuhanku," jawabnya sambil menuangkan air dingin dari kulkas. Dalam sekali teguk gelas pun kosong.
"Ya Allah, sadarkanlah adikku, bahwa yang dilakukannya itu salah. Angkatlah dia dari jahatnya riba," hatiku membatin.
Aku tidak bisa memahami jalan pikiran adikku itu. Mengambil jalan pintas yang mudah untuk mendapatkan uang, pinjaman online. Sementara untuk membayarnya dia belum punya penghasilan. Jadi dia berutang lagi ke pinjol lain untuk menutup utangnya. Terus menerus begitu, tidak ada ujungnya. Semakin lama semakin menggurita, dan akhirnya pinjaman yang tadinya satu juta berbunga puluhan kali menjadi delapan juta! Kalau sudah begitu orang tua juga yang direpotkan.
Ibu kami sangat terguncang karena peristiwa itu. Belum pernah melihat adikku menangis karena kesusahan. Imbasnya bukan hanya kesusahan materi, tetapi juga pikiran. Ibu sampai harus menghabiskan tabungannya yang memang sudah menipis, sisa biaya kuliah tiga adik-adikku. Akhirnya kami pun patungan untuk menutup utang pinjol tersebut.
Sekarang, tidak terbayang bagaimana sikap dan perasaan ibuku bila tahu adikku itu terlibat utang renten pula. Pasti sedih dan kesal. Begitulah akibatnya melibatkan diri dengan pinjol dan renten. Semua kebagian susah dan kehilangan harga diri. Maka dari itu sebisa mungkin kita hindari beurtang bila tidak jelas dari mana bisa membayarnya, dan hindari pijol. Hidup sederhana akan membuat kita lebih tenang.
Keren...tulisannya sangat menginspirasi ,betul sekali rentenir Bungan di atas 10-25%. Emak...coba iseng2 mau pinjam ke tetangga,katanya orang baik,suka menolong. Pas kebetulanLkebetulan bertemu di jalan,emak mau ke warung...N
BalasHapusNeng p,uang dong ???Boleh sekali ...mau pinjam berapa ???5 juta saja,emak sambil tersenyum ha...
TapiBTapi,Guru,setorannya ditambah 25% ,ttp buat Bu Guru hanya 10% . Langsung kaget...masa 10% ,sudah 5 % sambil tertawa ha...itu sudah turun ,kpd yg lain 25% .
Baik nanti dipikirkan lagi ,sambil pulang.Inalilahi...emak ngasih pinjam uang ke tetangga tdk pakai bunga. Pantesan ada saja tetanggaku suka pinjam uang,rupanya ini penyakitnya !!!🙈🙈🙈🙈🙈
Iya Mak. Rentenir atau pinjol itu benar2 kyk lintah, lintah darat. Semoga kita dijauhkan dari semua itu dan dicukupkan rezeki kita yg halal..
HapusBsnyak kita jumpai Ambi, ya krn berbagai akasan hingga msuk terseret ke pinjol..huuf sedih memang. Sementara kita ga bisa bantu tapi.. melihat keadaan seperti itu sesek dada juga.. nasehat kita sudah tak dpt mmbantu mreka. Ya rabb..bebaskan kami dari hutang dan tiba. Bimbing kami tuk mampu bersyukur dengan apa yang Kau berikan. Hingga kami brlanjakan aoa yang senestinya kami gunakan..cukupkan kehidupanku. Aamiin
BalasHapusAamiin ya rob..
HapusKesenangan sesaat. Penyesalan dan kesulitan akan datang berikutnya.
BalasHapusTulisan yang informatif Ambu, diberikan kisah yang bisa dijadikan pelajaran, bagi yang membacanya.
Terima kasih, sehat selalu ya Ambu
Kembali kasih Mas Indra.. sehat selalu ya..
HapusSemoga terhindar dari sifat kreatif yang ini,
BalasHapusAaamiin ya Allah..
HapusAamiin Ya Robalalamin 🙏
BalasHapus