Aglaonema Kusayang, Aglaonemaku Malang


Ketika menemukan postingan yang ditulis Bu Arofiah Afifi di alamat Ini  ,
sebagai salah satu dari aglaolovers,   seketika mata saya salfok karena foto-foto tanaman Aglaonema yang cantik dan subur-subur.

Penulis membahas tentang keberhasilannya dalam merawat tanaman Aglaonema dengan biaya yang murah, hanya dengan bahan limbah dapur. Selain murah, juga mudah dibuatnya, meliputi pupuk dan anti hama atau bakteri.

Setelah membaca uraiannya terketuk hati ingin mempraktikannya untuk tanaman-tanamanku. Sudah satu tahun lebih aku menanam Aglaonema, tetapi tidak ada yang berumur panjang. Selalu saja tersisa satu dua helai daun pada bulan ke dua, dan akhirnya mati. Hiks..hiks.
.


Namun, aku tidak pernah jera untuk terus membeli dan membeli lagi berjenis -jenis aglaonema secara online. Keindahan daun-daunnya itu sangat memesona. Aku pun berusaha membuka-buka youtube tentang cara perawatannya. 

Lalu aku melakukan seperti yang disarankan. Mulai dari media tanam aku ganti, pupuk cair alami pun aku beli sekalian dengan anti bakteri dan anti hama. So far, bagaimana keadaan aglaonemaku sekarang? Tetap menyedihkan. Rasanya putus asa dibuatnya, dan semangatku untuk merawatnya sudah berkurang.

Yang tersisa

Padahal pada bulan-bulan pertama begitu gigih aku memelihara dan mendatangkannya, seperti yang kutuang dalam puisi Telelet yang aku tulis tahun lalu. Berikut Telelet tentang kecintaanku pada Aglaonema.


AGLONEMA MEMBIUS SUKMA
Oleh: Tini Sumartini

Auramu nan memesona
Merebut hati, terjerat, terpana
Kau membius sukmaku terlena.
Memandangmu manjakan mata
Wahai, paras warnamu begitu jelita
Seakan engkau hadirkan alunan gita
Ah, kau telah membuatku jatuh cinta.

Rasa penasaran tak berujung
Entah berapa rupiah tak terhitung
Hasrat memilikimu tak terbendung
Bagai asmara cinta yang telah kadung
Terbius racunmu yang kian menanjung.
Sungguh hatiku telah kau luluhkan
Warna-warnimu nan mengagumkan
Seakan tak habis keelokan kau suguhkan
Hingga ingin lebih banyak lagi kudatangkan
Bagai terkena candu yang memabukkan
Mengapa dirimu begitu menggemaskan?

Nyatanya, aku dilanda kegilaan
Semua berawal dari kesukaan
Hingga lambungkan keinginan
Milikimu menjadi kebanggaan
Tak semata hanya keindahan.

Duhai, salahkah ulah diri ini?
Tenggelam dalam keasyikan kini?
Tidak bolehkah kubahagia di sini?
Nikmati hidup dengan cara begini.

Aglonema mahluk Tuhan juga
Keindahannya tak terhingga
Patut lestari dan terjaga.

Cipanas, 18 September 2021


Kini harapanku muncul kembali, semoga tips-tips yang disampaikan Bu Ovi, dapat mengatasi permasalahan Aglaonemaku, aamiin. 





 

Komentar

  1. Tetap sabar dengan prosesnya bunda. Aglonema yang pindah media baru. Akan ada dua kondisi : dia tetap segar tanpa adaptasi, atau dia adaptasi bertumbuh agak lama pada bulan pertama.

    Coba dirutinkan siram air bawang 1 Minggu 1 kali untuk merangsang pertumbuhan akar.
    Hindarkan dari terik matahari langsung
    Dan jaga intensitas air, akar aglonema akan mudah busuk jika terlalu banyak pasokan air. ( Jangan disiram setiap hari )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah akan saya praktikkan.. makasih ya ilmunya..

      Hapus
  2. Kalo semisal tanah lama terdapat hama. Dan pindah media baru, pot bunga dicuci untuk menghilangkan benih-benih hama .
    Akar aglonema juga dicuci juga dengan air bersih, setalah bersih baru direndam dengan air bawang .

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INDAHNYA NAN MERAYU

Media Sosial, Bahagia dan Sengsara

SEPULUH HARI PERTAMA DI TAHUN BARU Dalam Akrostik