Desember dan Hujan
DESEMBER DAN HUJAN
Oleh : Ambu Guru
Pada Desember warsa berujung
Henti sejenak langkah di penghujung
Kinilah saatnya kita merenung.
Larut jiwa dalam kontemplasi
Merenungi jejak pada dua sisi
Nampak jelas gejolak emosi
Ketika hati terkontaminasi.
Ternyata dosa tiada terkira
Manakala alpa begitu mendera
Ketika kata hati kehilangan cara
Duh, sesat jiwa takut membawa lara
Hidup kan berakhir dengan sengsara.
Kadang demi ekspektasi kehilangan arah
Sampai hatinya menumpahkan darah
Tak lagi menyadari berbuat salah
Kian hari penyakit hati kian parah
Tak tenang pikiran penuh amarah
Buta kalbu untuk mau berserah.
Duhai durjana lihatlah tegak ke depan
Bagaimana rupa hidupmu yang demikian
Apakah kau kira kan hidup dalam keabadian?
Tidakkah kau lihat begitu dekatnya kematian?
Tidakkah kau rasa ada dalam kesesatan?
Bersama basahnya hujan
Lunturkanlah semua keegoisan
Bukalah hati lihatlah cahaya iman
Bangkitlah, raihlah hidayah Tuhan.
Tebalnya dosa seberapa pun
Yakinlah Dia Maha Pengampun
Kepada-Nya kelak kita kan berhimpun.
Cipanas, 16 Agustus 2022
religius n memberikan semangat, insyaalloh manfaat
BalasHapusAamiin ya Allah.. makasih sudah mampir..
HapusYa Allah ya Ghofar ampuni hamba yang berlumur dosa..
BalasHapusTelelet penggugah jiwa untuk senantiasa mngakui sgl dosa dan memohon ampun pada Tuhan.
Aamiin ya Allah..
HapusPuisi yang menggugah jiwa
BalasHapusMakasih apresiasinya Bu...
BalasHapusMeski dosa menggunung tinggi, yakinlah rahmat Allah begitu luas.
BalasHapusBenar, semoga kita mendpt magfirah-Nya
HapusPuisi telelet yang luar biasa Ambu.
BalasHapusMakasih apresiasinya Bu..
Hapusinspiratif
BalasHapusMakasih Koh..
BalasHapus