Usaha itu Tergantung Modal


 Banyak orang mengeluh mau usaha tapi tak ada modal. Mereka berasumsi usahanya akan berhasil bila ada modal. Jadi ada dua faktor yang menjadi syarat keberhasilan seseorang untuk mencapai apa yang diinginkan, yaitu modal dan usaha. Usaha akan jalan bila ada modal. Pun demikian, modal akan mendatangkan hasil bila ada usaha. Bila hanya salah satu, nonsen.

Namun, benarkah bila modal dan usaha sudah terpenuhi akan menjamin pencapaian hasil yang diharapkan? Belum tentu, bukan? Buktinya banyak pengusaha bermodal besar tapi mengalami kerugian besar pula. Apakah usahanya yang tidak efektif atau bagaimana?

Orang beriman sangat meyakini, bahwa bukan hanya dua faktor di atas penentu keberhasilan, ada faktor lain yaitu campur tangan Tuhan. Manusia hanya bisa berusaha, karena Tuhanlah yang menentukan hasilnya. Untuk itulah sisi keilahian ini harus dipenuhi juga agar usahanya dapat berhasil. Lewat doa, kita memohon bantuan Tuhan agar usaha kita mendatangkan hasil yang diharapkan.

Lantas, apakah dengan modal, usaha, dan doa, menjadi penjamin keberhasilan? Belum tentu pula. Doa kita dikabulkan atau tidaknya adalah urusan Tuhan. Maka dari itu, kita diperintahkan untuk bertawakal. Berserah diri kepada-Nya setelah berusaha dan berdoa. 

Masalahnya, tidak mudah untuk memilliki sifat tawakal. Hanya dengan keimanan, sifat tawakal pelan-pelan dapat terbentuk dalam pribadi kita. Kita harus belajar berserah diri kepada Tuhan, belajar memaknai bahwa kita melibatkan Tuhan dalam segala urusan. 

Orang yang memiliki pribadi tawakal, akan memusatkan segala upaya untuk berusaha selalu memasrahkan hasilnya kepada Tuhan. Seseorang yang mampu bersikap demikian umumnya tidak akan mengeluh atau berputus asa bila usahanya gagal, karena ia selalu berbaik sangka kepada-Nya, bahwa mungkin belum saatnya atau Tuhan akan memberikan jalan lain yang lebih berkah.

Semoga kita bisa menjadi pribadi yang bertawakal, agar senantiasa berbahagia. Marilah kita sadari bahwa ihtiar belum tentu menjamin keberhasilan, dan kegagalan belum tentu buruk akibatnya, karena di atas semuanya Tuhanlah yang menentukan yang terbaik untuk kita. 

Komentar

  1. Usaha wajib, hasil diserahkan kepada Allah.

    BalasHapus
  2. Lama juga tidak berkomentar di blog menarik ini. Usaha itu kewajiban hamba, menjadikan usaha berbuah manis adalah hak Sang Maha Pemberi.

    BalasHapus
  3. Yang terpenying kita mau berusaha dan hasilnya kita serahkan pada yang kuasa.. bismilah...

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Yang penting usaha dulu, baru nanti ada hasilnya yah ambu. Mantapp tulisannya

    BalasHapus
  7. Keren...berbagi cerita. Betul sekali ...

    BalasHapus
  8. Hehee.. bevitukah Ambu?
    Tepat sekali...
    Mau nulis juga punya modal.. modal ide misalnya..
    Top..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul usaha nulis butuh modal ide dan kreativitas

      Hapus
  9. Berusaha, berdoa dan juga perlu modal,.hehhhee.

    BalasHapus
  10. Harus berani ambil resiko. Tawal no 1 hehehe

    BalasHapus
  11. Apapun yang diberikan Allah dari usaha kita adalah yang terbaik pastinya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INDAHNYA NAN MERAYU

SEPULUH HARI PERTAMA DI TAHUN BARU Dalam Akrostik

Akrostik: Merdeka Bangsaku