Ikuti Jejak Andrea Hirata, Mungkinkah?

Kenal dengan Andrea Hirata? Pasti kenal kan?  Siapa sangka sang penulis yang  viral dengan  karyanya Laskar Pelangi itu adalah penulis pemula ketika naskah  Laskar Pelangi-nya ditolak di sana-sini baik oleh penerbit mayor maupun minor.

“ Jadi dapat bapak ibu berkaca dari Andrea Hirata yang fenomenal. Catatan tulisan Andrea Hirata tidak ada jejak sama sekali,” kata Narasumber kuliah online malam ini. Jadi jangan jiper walaupun kita masih penulis pemula siapa tahu mendapat blessing atau karunia.

Adalah Pak Edi S. Mulyanta, Manajer operasional Penerbit Andi yang telah malang- melintang hampir 20 tahun mengelola penerbitan, yang menjadi narasumber kuliah online malam ini. Salah satu tugasnya adalah mencari prospek penulis yang mempunyai kemampuan seperti trend yang sedang menarik di pasaran.

“Wow 20 tahun,” pastinya usia karir yang sangat piawai dalam urusan pengelolaan penerbitan buku. Tak diragukan lagi pengalaman dan kemampuannya dalam menentukan tema yang sedang trend sehingga bisa menentukan target penulis yang akan dibidik. Mungkinkah aku menjadi penulis yang akan menjadi sasarannya? Ah.. ngayal dech.

Narasumber yang lahir pada tahun 1969 itu berterus terang, ”Terkadang memang calon penulis justru mempunyai insting yang lebih tajam dari penerbit, sehingga sering terjadi penerbit  tertinggal informasi dibandingkan dengan penulis.”

“ Hal inilah yang menarik, karena penerbit belajar dari data-data histori pemasaran sedangkan penulis terkadang telah melangkah lebih jauh dengan prediksi yang mungkin telah diplajari sebelumnya,” sambungnya.

Selanjutnya beliau mengatakan bahwa penulis menguasai konten, sedangkan penerbit menguasai data pemasaran. Langkah yang dilakukan adalah melakukan link and match antara data history dan data trend ke depan. Sehingga  pentingnya  dijalin komunikasi antara calon penulis dengan calon penerbitnya, karena keduanya terkadang dalam cara pandang yang berlainan. Penulis lebih ke konten yang dikuasai, sedangkan penerbit lebih banyak bobot pemasarannya.

Beliau mengatakan bahwa penulis memerlukan media untuk menyampaikan maksud dan tujuannya menerbitkan buku. Hal ini yang menjadi kunci keberhasilan untuk dapat masuk ke dunia penerbitan, yang memang disamping masalah pasar yang diperhitungkan, ada masalah idealisme yang dipegang oleh penerbit. Setiap penerbit mempunyai idealisme masing-masing, terkadang Penerbit secara alamiah akan tersegementasi dalam kemampuan menelaah materi dan cara menjualnya.

Langkah Awal Penawaran Tulisan ke Penerbit

Maksud hati ingin ikuti jejaknya Bang Adrea Hirata tapi apa daya sudah tertinggal jauh. Tapi Pak Narasumber memberikan motivasi dengan memberikan langkah mudah yang bisa kita tempuh untuk pengelan awal tulisan kita yaitu dengan membuat proposl penawaran. Aha.. petunjuk yang bagus ini, yuk kita kepoin.

Proposal dikirimkan ke e-mail penerbit penerbit yang menjadi sasaran kita, isinya meliputi:

                                 1.      Judul Utama Buku

2.  Sub judul jika diperlukan (sub judul ini memberikan penciri tersendiri untuk mempermudah pencarian tema) Biasanya judul utama dapat sama dengan judul-judul yang ditulis oleh penulis lain, sub judul ini sebagai ciri khas dari tulisan kita.

3.   Outline lengkap naskah, dalam bentuk Bab-bab dan sub bab yang jelas hirarkinya.

4.    Target pasar sasaran tulisan, misalnya buku ini untuk Guru, Murid, atau Orang tua, atau tulisan umum semua lapisan masyarakat

5.  Tulislah Curiicullum Vitae kita dalam bentuk narasi. Ini sangat penting untuk melihat kepakaran kita di bidang apa, atau menonjol di bdang apa. Hal ini digunakan oleh bagian pemasaran untuk melihat besarnya potensi calon pembaca penulis tersebut.

6.       Sertakan satu bab sampel, ini akan lebih baik. Satu bab sampel ini akan ditelaah oleh bagian editorial, untuk melihat gaya penyampaian. Untuk melihat pemilihan kata (diksi) kalimat yang kita pilih, serta gaya penyampaiannya.

    Nah sebelum kita ajukan proposal ada baiknya kita memilah-memilih penerbit mana yang akan kita tawarkan. Kita harus mengetahui penerbit yang kita tuju seperti yang disampaikan Pak Narasumber  bahwa apabila kita mempunyai tulisan Fiksi, penerbit yang memang kuat di pasar buku Fiksi, sehingga kita bisa mengirimkan naskah ke sana, jangan keliru mengirimkan naskah ke penerbit yang lebih kuat di Non Fiksi.

ORGANISASI PENERBIT

Penerbit ini tergabung dalam organisasi yang diakui oleh pemerintah yaitu IKAPI (ikatan penerbit indonesia) dan APTI (asosiasi penerbit perguruan tinggi). Penerbit ini yang secara hukum diperbolehkan mengeluarkan ISBN di bawah Perpustakaan Nasional.

IKAPI pemainnya adalah penerbit dan percetakan murni mencari keuntungan, sedangkan APTI adalah tandingannya yang lebih mementingkan kualitas terbitan yang sesuai dengan keilmuan kampus lembaga pendidikan tinggi.

Secara Industri, IKAPI lebih mudah bergerak di pasar, karena genre terbitannya sangat luas dan mudah diterima berbagai kalayak. Berbeda dengan target market APTI yaitu untuk lembaga pendidikan tinggi yang menekankan pada Tridarma Perguruan tinggi.

PENERBIT MAYOR DAN MINOR

Ternyata ada 2 kelompok penerbit yaitu mayor dan minor. Bagaimana mengenalinya?

Pak Narasumber mengatakan bahwa penciri penerbit mayor dan minor semakin kentara dalam pemilihan kode nomor ISBN, unuk mempermudah skala produksi masing-masing penerbit. Dan hal ini digunakan oleh lembaga DIKTI untuk memberikan penilaian tersendiri terhadap penerbit tersebut.

Apa itu ISBN?

ISBN ( International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang berisfat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN

Yuk kita cermati gambar berikut

 

 1. Publication Element,  adalah jumlah produksi yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Penerbit Andi skala produksi terbitannya adalah 4 digit. Ini menjadi penciri minor atau mayor kah penerbit itu. Semakin sedikit digitnya maka skalanya minor.

 2. Registrant element, juga dapat dilihat sebagai penciri skala penerbitnya, semakin kecil registrant element penerbit tersebut mempunyai skala terbitan yang besar. Inilah yang menjadi acuan DIKTI dalam menentukan outcome penulis diterbitkan oleh siapa

 Pesan Narasumber, ”Usahakan bapak ibu dapat menerbitkan di penerbit anggota IKAPI, sehingga angka kredit Guru dapat mempunya value yang baik.”

 Nah kita sebagai calon penulis dapat melihat pula histori hasil terbitan masing-masing penerbit untuk dapat memutuskan kemana calon terbitannya ditawarkan ke penerbit.

Proses Penerbitan Buku dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Ubahlah gaya penulisan menggunakan kalimat pasif menjadi klaimat aktif, agar gaya penyampaian di buku lebih powerfull.

2. Kirimkan ke beberapa penerbit, supaya dibaca oleh editor atau redaktur penerbit.

3. Proses beberapa reviu oleh penerbit, mengacu kepada Undang-undang perbukuan, tahap ini talah dibuat aturannya, sehingga setiap penerbit memang telah terstantarisasi mengikuti perundangan dari pemerintah tentang Naskah dan Buku.

4. Tahap check plagiasi, yang dilakukan oleh editor bahasa. Tahap ini akan meneliti seberapa besar bapak ibu melakukan plagiasi terhadap tulisan lain. Cek plagiasi bisa dilakukan menggunakan aplikasi dan secara manual oleh editor-editor kami yang berpengalaman. Hasil dari cek plagiasi berupa laporan derajat plagiasi, yang sebenarnya secara detail dilakukan saat telah diterimanya naskah untuk diterbitkan.

5. Jika terjadi plagiasi di batas ambang yang kita tentukan, naskah akan dikembalikan untuk dimohonkan dilakukan revisi. Plagiasi ini meliputi teks dan gambar yang disadur tanpa memberikan sumber yang jelas. Agar terhindar dari plagiasi selalu cantumkan sumbernya untuk naskah non fiksi. Sedangkan naskah fiksi, tidak diperlukan sumbernya.

6. Langkah akhir  membuat resume, abstract, atau calon sinopsi buku.

7. Setelah buku dinyatakan diterima, jangan berhenti sampai di sini. Carilah endorsment-endorsement dari tokoh-tokoh yang dianggap mumpuni di bidangnya atau pejabat masyarakat yang dikenal, artis,dan lain-lain yang mempunyai follower atau massa banyak. Hal ini lebih ke strategi pemasaran buku ke depannya.

  Nah demikianlah teman-teman sedikit pengetahuan tentang proses penerbitan buku. Yuk tetap semangat menulis dan menulis, semoga pada saatnya membuahkan karya yang bisa diterbitkan di penerbit mayor, wah bangga pastinya.

Salam Literasi..

Komentar


  1. Resume lengkaomdan bagus ,bu. Keren.

    BalasHapus
  2. Keren resume nya recomended banget deh

    BalasHapus
  3. Langsung menghentak dengan contoh dari Laskar Pelangi. Orang jadi langsung tertarik baca. Sip!

    BalasHapus
  4. bagian lead oke punya. Lanjutkeun, hehe.

    BalasHapus
  5. Joss bunda. Semakin memukau. Semangat ya

    BalasHapus
  6. Resumenya enak bacanya tampilan blognya juga menarik. Sukses terus Bu

    BalasHapus
  7. Resume yg enak dibaca.. Lanjutkan bun

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENAHAN GODAAN

Kata, Rasa, dan Rupa Kehidupan dalam Akrostik

INDAHNYA NAN MERAYU