Jangan Samakan Aku dan Dia


Menjawab tantangan menulis dengan tema: Aku, Kamu dan Dia.


💥💥💥

 "Dinda, buka pintunya! Dari pagi kamu gak ke luar kamar." Bunda mengetuk pintu kamar Dinda, namun tak ada jawaban dari Dinda. Semakin lama semakin resah hati bunda. Lalu ia menanyakan padaku, kenapa Dinda mengurung diri terus. Aku angkat bahu dan geleng kepala. Lalu aku chat Dinda, "Din, kamu jangan bikin resah Bunda, kasihan kan jadi resah seperti itu."

Tak ada jawaban. "Dinda, kamu ada masalah ya? Kakak siap bantu, jangan dipendam sendiri. Kakak janji gak akan dibilang-bilang sama Bunda, percayalah, " aku terus membujuknya. "Justru aku kesal sama Bunda, dah terlalu nyesek. Kak, kenapa sih aku terlahir jadi anak yang bodoh. Gak bisa meraih rangking kayak Linda, anaknya teman Bunda. Bunda gak nerima Dinda apa adanya. Bunda selalu saja bandingin aku sama dia. Aku sedih, Kak," balas Dinda panjang lebar seakan ia mau mencurahkan semua unek-uneknya. "Ya Allah, jadi begitu masalahnya?" kata bunda ketika aku perlihatkan chat dari Dinda. "Bunda gak bermaksud begitu. Bunda hanya mengingatkan dia supaya rajin belajar jangan ngoprek HP terus. Jadinya prestasinya turun, " sambung bunda.

 Hmm..., aku mengerti maksud bundaku. Namun aku gak mengerti semestinya harus bagaimana menasehati Dinda supaya gak salah paham. "Baik Bunda akan minta maaf sama Dinda bila memang omongan Bunda yang membuatnya seperti itu," kata bunda sambil mengetik chat di WA. Aku gak tahu apa isinya chatnya. Lama juga mereka saling chat. Dan akhirnya pintu kamar Dinda terbuka. Lalu apa yang terjadi? Aku takut Dinda ngamuk dan terjadi pertengkaran dengan bunda. Tiba-tiba Dinda berlari dan memeluk bunda dengan isak tangisnya. Aku hanya bengong tidak mengerti bagaimana cara Bunda membuat Dinda seperti itu.


💥💥💥
Petigraf yang dipaksakan yah😁😁🤭
Anyway.. ditunggu kripik.pedasnya...

Komentar

  1. Maksud hati baik, mungkin caranya yang terkadang membuat anak tak bisa terima ....

    BalasHapus
  2. Kita perlu tahu trik pendekatan ke anak, apalagi anak yg mulai ABG. Niat baik jadi salah tanggap ya Ambu. Tulisannya renyah.

    BalasHapus
  3. Harus bisa lebih memahami.. Dan tau cara yang tepat untuk d sampaikan..

    BalasHapus
  4. Menasehati anak jangan sampai ada makna kata membanding-bandingkan,karna itu akan membuat hatinya terpukul... Salam hormat ambu.. Pentigrafnya penuh makna...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, jangan bandingkan siswa yg satu dg lainnya juga yah.. makasih sudah mampir

      Hapus
  5. Salah pengertian ya Ambu, Dindanya?🤭

    BalasHapus
  6. belajar dari ambu mendidik anak remaja

    BalasHapus
  7. Membersamai anak-anak sama dengan belajar sepanjang hayat,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah betul sekali, kita harus sll openminded..

      Hapus
  8. Apa yang diketik Bunda dalam chat yaaa... Hmmm, penasaran!

    BalasHapus
  9. Wah harus ada trik tersendiri kayak Bunda. Isi chatnya bagaimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Isi chatnya saya juga oengen tahu hihihi....

      Hapus
  10. Kadang kita tidak mau bandingin tapi keceplosan.

    BalasHapus
  11. Ya Ambu,terkadang tidak sengaja membandingkan,tanpa kita sadari telah melukai hati.

    BalasHapus
  12. Oprek hp,,,ga terasa waktu berlalu

    BalasHapus
  13. Setuju Ambu..
    Keren Ambu..
    Salam kenal Ambu..

    BalasHapus
  14. Bunda Ambu, trimks share tulisannya luar biasa. Suka begitu kalau anak perempuan kalau sdh ngambek

    BalasHapus
  15. Zaman digital, nasihatin tidak harus menggunaan lisan sendiri.

    BalasHapus
  16. Mantaaap deh ambu.. pentigrafnya..

    BalasHapus
  17. Ketika anak ditegur oleh orang tuanya, mungkin dia akan merasa tidak terima. Lalu, marah, dan ada rasa ingin meninggalkan orang tuanya. Namun, mau lari ke mana? Sementara orang tuanya telah memberikan darah dagingnya untuk si anak.

    BalasHapus
  18. Wah keren bun ceritanya... Ngoprek Hp nya gak bisa dihindari ya hi hi hi ternyata tipenya sama ini, ngoprek Hp wae.

    BalasHapus
  19. Pentigraf yang keren. Lanjutkan. Ilmunya bisa dicontoh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENAHAN GODAAN

Kata, Rasa, dan Rupa Kehidupan dalam Akrostik

SEPULUH HARI PERTAMA DI TAHUN BARU Dalam Akrostik