Jiwa Optimis

-

 


PJJ vs AKM,
Oleh: Tini Sumartini

AKM mengukur kompetensi
Kemahiran siswa berliterasi
Pun kemampuan numerasi.

Program kementrian harus kelar
Yang tak bisa lagi ditawar-tawar
Karena kebutuhan mendasar
Assesmen harus digelar.

Sementara satu tahun ajaran
Anak harus belajar dalam jaringan
Hanya bila internet dalam jangkauan
Bila tidak, guru melakukan kunjungan
Namun, bila darurat tak bisa dilakukan.

Fenomena di sebagian besar negeri
Siswa dituntut 'tuk belajar mandiri
Sungguh prihatin tak terperi
Bagaimana bisa belajar sendiri
Bila contoh dan rujukan tak diberi
Ilmu pun tak bilsa mendalam terpatri.

Lantas, apa yang bisa diukur
Dari proses belajar yang tak teratur
Bukannya guru tidak mau mengatur
Namun, kondisilah yang tak mau akur
Walaupun tetap dijaga agar tak terlanjur.

Semoga masih ada semangat
Jiwa optimis selalu tersemat
Saatnya jaga niat yang kuat
Demi bangsa bermartabat.

Tunaikan tugas janji bakti
Hadapi sepenuh hati
Yakin Tuhan merahmati.


 Cipanas, 25 Agustus 2021



ENYAHKAN SIKAP SKEPTIS
Oleh: Tini Sumartini


Simulasi AN dilaksanakan
Segenap upaya pun dijalankan
Namun, berakhir mengecewakan?

Siapa dapat mengatasi tantangan alam?
Hujan, pohon tumbang, listrik padam
Semenit kemudian sinyal tenggelam
Nampak wajah kecewa, muram.

Uji coba akan memberikan gambaran pasti
Digelar tuk menguji kekuatan peranti
Hingga didapatkan data berarti
Hasil evaluasi segera diteliti
Ambil langkah yang mesti.

Segenap kemampuan dilimpahcurahkan
Mengantar peserta didik menempuh ujian
Agar mereka menjawab soal dengan nyaman
Meskipun nyatanya sarana serba kekurangan
Begitu keras usaha mengatasi rintangan
Setiap menit berada dalam ketegangan.

Tantangan mesti dihadapi dengan optimis
Jangan terperangkap rasa pesimis
Marilah enyahkan sikap skeptis
Kekhawatiran harus ditepis
Semoga berakhir manis.

Pemerintah pasti memperhatikan
Berbagai solusi akan diberikan
AN tidak mesti dalam jaringan
Itulah suatu kemudahan.

Sudah seharusnya pendidikan diukur
Dengan ijin Tuhan Yang Mahaluhur
Karena semua Dia yang atur.

Cipanas, 26 Agustus 2021


Komentar

  1. Rosminiyati 26 Agustus 2021 pukul 17.42

    Optimis dalam puisi telelet. Sukses, Bu.

    BalasHapus
  2. Tini Sumartini26 Agustus 2021 pukul 17.46

    Makasih

    BalasHapus
  3. E. Hasanah's Blog26 Agustus 2021 pukul 19.44

    Aku sll penasaran telelet ambu. Diksi kosakatanya banyak ambu ini. Kerennnn....

    BalasHapus
  4. indrawahyuddin26 Agustus 2021 pukul 20.57

    Aamiin... Optimis selalu dalam memberi

    BalasHapus
  5. hariyanto26 Agustus 2021 pukul 21.54

    Makin top puisi teleletnya Ambu. Baik Rima diksi maupun konfigurasinya. Salam Literasi

    BalasHapus
  6. Mak Ve Bukit Aman Musi Rawas26 Agustus 2021 pukul 22.33

    Makinn pengen belajar🥺🥺 lihat semangat para senior

    BalasHapus
  7. Miftahul Hadi, S.Pd., Gr.26 Agustus 2021 pukul 23.10

    Luar biasa telelet nya

    Semangat berkarya, semangat menginspirasi

    BalasHapus
  8. Suyati Binyo Purbalingga27 Agustus 2021 pukul 05.59

    Lagi serunya AN, semoga dilancarkan meskipun kendala tidak terhindarkan. Tertuang optimis dalam teleletnya. Keren.

    BalasHapus
  9. Iisyoel27 Agustus 2021 pukul 07.23

    Keren Ambu, semangat terus bertelelet

    BalasHapus
  10. Rizky Kurnia Rahman27 Agustus 2021 pukul 09.49

    Ambu ini makin mahir dan joss dalam membuat puisi telelet. Rima katanya dan bentuk yang asyik dilihat menjadi keunikan tersendiri. Terus maju Ambu!

    BalasHapus
  11. inspirasihidup27 Agustus 2021 pukul 18.15

    Tetap semangat bu ditengah hal yg tak pasti 🤗 kerenn eui puisinya

    BalasHapus
  12. Mohamad Bajuri27 Agustus 2021 pukul 23.47

    Telelet Ambu selalu keren dan konsisten . joss

    BalasHapus
  13. Supadilah28 Agustus 2021 pukul 15.47

    Terlalu keren. Hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENAHAN GODAAN

-
Gambar
  Faksi : Menahan Godaan Menu sudah terhidang di meja. Variasi makanannya sungguh mengoda selera. Tuan rumah pastinya sudah berusaha keras untuk menjamu kami dengan hidangan spesial yang beraneka ragam. Ada plecing, beberuk, sop ikan, goreng ikan, sayur lebui, lengkap dengan kerupuk. Semakin lengkap lagi dengan adanya irisan pepaya dan es kelapa muda. Siapa yang tak akan tergoda? Namun, ada keraguan dalam hatiku, antara menyantap hidangan itu atau tidak. Tapi batinku segera berbisik, tak sopan bila aku tak makan. Sama dengan tidak menghargai kebaikan tuan rumah. Walah, harus bagaimana yah? Tapi baiklah, untuk menghormati tuan rumah, aku makan yang bisa kumakan. Aku menyendok nasi dan sepotong ikan goreng, lalu dituangi sayur lebui. Itu saja. Hmm, terasa nikmatnya ikan goreng bumbu yang gurih, dengan kuah sayur lebui yang segar. Kacang kedelai hitamnya begitu empuk. Dilengkapi kerupuk udang yang gurih. Lengkap sudah kenikmatan yang kulahap. "Dicicipi plecingnya, Mbak," ka...
Baca selengkapnya

Kata, Rasa, dan Rupa Kehidupan dalam Akrostik

-
Gambar
  Kata, Rasa, Rupa Kehidupan Oleh: Ambu Guru Kepada lisan kan kututurkan Ataupun kurangkai ia dalam lembaran Tentang sejuta cerita kehidupan Akankah kubisa merekam jejak dalam tulisan? Renjana kadang tak terwujud manis Adakalanya pahit menghujam tragis Sesekali bahagia pun menghalau tangis Aku telah jalani dengan pesimis pun optimis Rupa warna kehidupan telah kulalui Untaian ribuan kisah mewarnai  Putih hitam telah menempa pribadi Akhir nanti bahagia yang kuingini. Cipanas, 26 Januari 2023
Baca selengkapnya

SEPULUH HARI PERTAMA DI TAHUN BARU Dalam Akrostik

-
Gambar
  Sepuluh Hari Pertama   di Tahun Baru Oleh : Ambu Guru   S eiring   semburat jingga pertama   di ufuk timur E mbun pagi masih bergelayut manja di rerumputan P utih kabut pun masih enggan beranjak menyelimuti bukut-bukit U ntaian seruan azan saling bersahutan menggema menggetarkan jagat L alu langkah-langkah itu mulai menderap bangunkan kesunyian U mat manusia mulai bergeliat dalam putaran roda kehidupan H arapan indah di tahun ini mengiringi derunya   napas-napas untaian asa   H ari demi hari berganti hingga sepuluhnya terlewati A dakah semangat masih bertahta di sepanjang jalan? R aih harapan yang terangan jadi resolusi I htiar dan doa sudahkah jadi introspeksi?   P erjuangan   ternyata belum seberapa E ntitas kehidupan begitu sarat dengan sejuta opsi R enjana mesti tersusun matang tuk meraihnya T antangan dan kendala pasti kan tersua A ncama kegagalan pun kan meghadang      ...
Baca selengkapnya