MINYAK GORENG dalam Telelet

-
MINYAK GORENG, KENAPA?
oleh Ambu Guru

Minyak goreng melambung
Pedagang gorengan tercenung
Para pelaku UMKM pun bingung.

Indonesia Negeri pengekspor CPO terbesar
Para eksportir raup keuntungan bermilyar
Abaikan keadaan negeri, cuan terus dikejar
Ironis, sungguh ini tak wajar!

Luasnya perkebunan sawit tak terbantah
Hasil panen pun nan berlimpah  ruah
Namun mengapa rakyat masih susah?
Tingginya harga minyak goreng membuat gelisah
Stabilisasi ekonomi kembali menjadi goyah.

Baru saja ekonomi dimulai pemulihan
Kini sudah ditimpa kembali sandungan
Usaha rakyat kecil semakin kelimpungan
Pengusaha besar pun telan banyak kerugian
Ternyata minyak goreng miliki strategisnya peranan
Menjadi salah satu pilar tegaknya perekonomian.

Haruskah prinsip ekonomi dipatuhi?
Lalu rasa peduli bangsa tidak usah dipenuhi ?
Hingga, tinggnya ekspor bahan baku tidak menyalahi?
Hanya Pemerintah yang harus menengahi
Bukankah Pemerintah berwenang membenahi?

Wahai para produsen CPO pedulilah
Pada kesusahan rakyat banyak, lihatlah
Pemasaran dalam negeri berilah harga murah
Pasti kau akan menerima berkah.

Ekonomi kerakyatan harus didukung
Jangan sampai bagai tikus mati di lumbung
Jadilah pehlawan ekonomi yang 'kan disanjung.

Cipanas, 29 Nopember 2021

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INDAHNYA NAN MERAYU

-
Gambar
  Indahnya Nan Merayu Oleh: Ambu Guru Kala di timur sang mentari  Semburatnya nan berseri Hangatkan dinginnya pagi hari Berbekal doa dan harapan Kulangkahkan jejak pengabdian Pun sebagai jalan kehidupan  Bersama kereta besiku kurayapi Jalanan berbatu terjal nan sepi Sesekali harus mepet menepi Setiap pagi kulewati Lewat netra kunikmati Indahnya bahagiakan hati Cumbuan alam nan merayu Bak lirikan sang jelita ayu Kalahkan gita nan mendayu Masya Allah, tak henti kuserukan Pada ciptaan-Nya nan menakjubkan Di sepanjang jalan nan kutambatkan Cipanas, 8 Januari 2024
Baca selengkapnya

SEPULUH HARI PERTAMA DI TAHUN BARU Dalam Akrostik

-
Gambar
  Sepuluh Hari Pertama   di Tahun Baru Oleh : Ambu Guru   S eiring   semburat jingga pertama   di ufuk timur E mbun pagi masih bergelayut manja di rerumputan P utih kabut pun masih enggan beranjak menyelimuti bukut-bukit U ntaian seruan azan saling bersahutan menggema menggetarkan jagat L alu langkah-langkah itu mulai menderap bangunkan kesunyian U mat manusia mulai bergeliat dalam putaran roda kehidupan H arapan indah di tahun ini mengiringi derunya   napas-napas untaian asa   H ari demi hari berganti hingga sepuluhnya terlewati A dakah semangat masih bertahta di sepanjang jalan? R aih harapan yang terangan jadi resolusi I htiar dan doa sudahkah jadi introspeksi?   P erjuangan   ternyata belum seberapa E ntitas kehidupan begitu sarat dengan sejuta opsi R enjana mesti tersusun matang tuk meraihnya T antangan dan kendala pasti kan tersua A ncama kegagalan pun kan meghadang                                                                           
Baca selengkapnya

Media Sosial, Bahagia dan Sengsara

-
 Media Sosial, Bahagia dan Sengsara Oleh: Ambu Guru Medsos Sungguh berjasa Semuanya merasa Pertama kali datang Bikin mabuk kepayang Pandai membuat senang Kita tak lagi bingung Terpisah laut dan gunung Kerabat jauh kini terhubung Walau terpisah tidaklah murung Media sosial sungguh berfaedah Namun juga membuat resah Sang pecundang membuat ulah Ia kerap mendatangkan susah Hati-hati bermedia sosial Pandailah mengenali soal Jangan mengalami sial Timbang manfaatnya Hindari madorotnya Bijaklah. Dengarlah Banyak cerita Tentang derita Tak sedikit korban Lantaran terjerat penipuan Ratapan tinggal ratapan Marilah kita bersikap cerdas Tawaran menggiurkan tolak tegas Kekayaan tanpa kerja keras Hanyalah hoaks yang jelas. Cipanas, 11 Mei 2023
Baca selengkapnya