TETAPLAH OPTIMIS KAWANKU!

-

 


Tantangan Kamis menulis, episode 6 Januari 2022 ini bertema OPTIMIS. Saya menuangkannya dalam puisi TELELET AKROSTIK. Semoga pembaca suka yah...


TETAPLAH OPTIMIS KAWANKU

Oleh: Ambu Guru


Tahun dua ribu dua satu telah usai

Ending-nya bagaimana pun telah kita tuai

Tentu sebagai buah dari apa yang kita semai.


Andaipun perjalanan hidup pahit pada tahun lalu

Penuh derita, pahit, sakit serasa diiris sembilu

Luka hati luka jiwa kau rasa merejam selalu

Aku paham, kau rasakan bagai bertalu-talu.


Hati, hati siapa yang kan setegar karang

Takkan kuat hati menyaksikan ia mengerang

Engkau saksikan ketika kepadanya maut menerjang

Terenggutlah kehidupannya, nyawa pun melayang

Antara percaya dan tidak, Covid mengganyang.


Pandemi itu telah memporak-porandakan

Luluh lantak semua sendi kehidupan 

Amarah tak biasa lagi jadi curahan

Hidup ini bagai dalam cengkraman

Oh betapa sempit peluang tuk berjalan!

Pesismis mengungkung abaikan kewarasan.


Tetapi, masa itu semoga tak datang lagi

Indahlah yang kan tercipta esok pagi

Mari kuatkan hati lupakan elegi

Ikrarkan hati curahkan energi

Saling dukung saling berbagi.


Kepakkanlah sayap kita bersama

Agar kekutan kita berjalan seirama

Walaupun ekspektasi kita tidak sama

Apapun kondisi, tak boleh terpuruk lama.


Niatkanlah keadaan harus berubah

Kuatkan tekad jangan mudah menyerah

Untuk hasilnya kepada Tuhan kita berserah.


Cipanas, 6 Januari 2022




Komentar

  1. Mien Sumintarsih6 Januari 2022 pukul 14.06

    Indah sekali puisinya. Semangat, optimis.....

    BalasHapus
  2. hariyanto6 Januari 2022 pukul 17.19

    Subhanallah.....semakin luwes dengan teleletnya. Puisi dengan tingkat detail kerumitan tinggi berhasil diciptakan m Salam sukses selalu Ambu. Salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ambuguru6 Januari 2022 pukul 17.25

      Terima kasih Pak Har, atas apresiasinya...

      Hapus
  3. Blue Sea6 Januari 2022 pukul 17.31

    Keren sekali puisi motivasinya,..

    BalasHapus
  4. Sri Yamini _ Bandung6 Januari 2022 pukul 19.23

    Luar biasa... Puisinya betul sekali sangat mengispirasi kita

    BalasHapus
  5. Sumarjiyati6 Januari 2022 pukul 20.28

    Tetap optimis, puisi telelet yang mempesona.

    BalasHapus
  6. Supadilah6 Januari 2022 pukul 21.32

    Mantap puisinya

    BalasHapus
  7. Pak D Susanto7 Januari 2022 pukul 01.13

    Ambu Guru, paling bisa merangkai rasa dalam kata.

    BalasHapus
  8. Suyati Binyo Purbalingga7 Januari 2022 pukul 08.09

    Tetap semangat dan optimis. Semoga tahun 2022 lebih baik.

    BalasHapus
  9. Nunung Komalasari7 Januari 2022 pukul 09.58

    Kepakan sayap, himpun kekuatan untuk optimis Songsong masa depan

    BalasHapus
  10. indrawahyuddin9 Januari 2022 pukul 09.46

    Semakin berkelas Ambu...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENAHAN GODAAN

-
Gambar
  Faksi : Menahan Godaan Menu sudah terhidang di meja. Variasi makanannya sungguh mengoda selera. Tuan rumah pastinya sudah berusaha keras untuk menjamu kami dengan hidangan spesial yang beraneka ragam. Ada plecing, beberuk, sop ikan, goreng ikan, sayur lebui, lengkap dengan kerupuk. Semakin lengkap lagi dengan adanya irisan pepaya dan es kelapa muda. Siapa yang tak akan tergoda? Namun, ada keraguan dalam hatiku, antara menyantap hidangan itu atau tidak. Tapi batinku segera berbisik, tak sopan bila aku tak makan. Sama dengan tidak menghargai kebaikan tuan rumah. Walah, harus bagaimana yah? Tapi baiklah, untuk menghormati tuan rumah, aku makan yang bisa kumakan. Aku menyendok nasi dan sepotong ikan goreng, lalu dituangi sayur lebui. Itu saja. Hmm, terasa nikmatnya ikan goreng bumbu yang gurih, dengan kuah sayur lebui yang segar. Kacang kedelai hitamnya begitu empuk. Dilengkapi kerupuk udang yang gurih. Lengkap sudah kenikmatan yang kulahap. "Dicicipi plecingnya, Mbak," ka...
Baca selengkapnya

Kata, Rasa, dan Rupa Kehidupan dalam Akrostik

-
Gambar
  Kata, Rasa, Rupa Kehidupan Oleh: Ambu Guru Kepada lisan kan kututurkan Ataupun kurangkai ia dalam lembaran Tentang sejuta cerita kehidupan Akankah kubisa merekam jejak dalam tulisan? Renjana kadang tak terwujud manis Adakalanya pahit menghujam tragis Sesekali bahagia pun menghalau tangis Aku telah jalani dengan pesimis pun optimis Rupa warna kehidupan telah kulalui Untaian ribuan kisah mewarnai  Putih hitam telah menempa pribadi Akhir nanti bahagia yang kuingini. Cipanas, 26 Januari 2023
Baca selengkapnya

SEPULUH HARI PERTAMA DI TAHUN BARU Dalam Akrostik

-
Gambar
  Sepuluh Hari Pertama   di Tahun Baru Oleh : Ambu Guru   S eiring   semburat jingga pertama   di ufuk timur E mbun pagi masih bergelayut manja di rerumputan P utih kabut pun masih enggan beranjak menyelimuti bukut-bukit U ntaian seruan azan saling bersahutan menggema menggetarkan jagat L alu langkah-langkah itu mulai menderap bangunkan kesunyian U mat manusia mulai bergeliat dalam putaran roda kehidupan H arapan indah di tahun ini mengiringi derunya   napas-napas untaian asa   H ari demi hari berganti hingga sepuluhnya terlewati A dakah semangat masih bertahta di sepanjang jalan? R aih harapan yang terangan jadi resolusi I htiar dan doa sudahkah jadi introspeksi?   P erjuangan   ternyata belum seberapa E ntitas kehidupan begitu sarat dengan sejuta opsi R enjana mesti tersusun matang tuk meraihnya T antangan dan kendala pasti kan tersua A ncama kegagalan pun kan meghadang      ...
Baca selengkapnya