Ketika Keimanan Tergadai

 


Tantangan Kamis Menulis edisi 3 Maret 2022 adalah bertema Keimanan.

Semoga pembaca berkenan membaca puisi Telelet berikut ini...


KETIKA KEIMANAN TERGADAI

Oleh : Ambu Guru

Hidup tanpa iman jiwa 'kan gersang
Tanpanya sifat tamak di hati bersarang
Tanpanya kan jauh dari rasa kasih sayang.

Ketika manusia lupa akan adanya Tuhan
Ia menghalalkan segala cara mencapai tujuan
Penuh ambisi saling sikut saling menjatuhkan
Saudara dan kawan pun menjadi lawan.

Haruskah berprinsip bisnis adalah bisnis?
Mengesampingkan hubungan humanis?
Mengapa ia sampai hati bertindak sadis?
Kuat hati melakukannya dengan bengis?
Puas hati lihat orang bersimbah tangis.

Ia lupa tujuan hidup, demi menumpuk harta
Hanya satu, ambisi memburu rupiah semata
Hingga ia bersekutu dengan iblis yang  bertahta
Gadaikan keimanan demi keuntungan berjuta
Tak ada lagi rasa takut kepada Sang Pencipta
Semakin lama mata hatinya pun membuta.

Sungguh menyayangkan ia telah jatuh
Terperosok ke lembah hitam semakin jauh
Kepada kawan kepada saudara ia tak butuh
Hanya kepada iblislah ia selalu patuh
Lupakah kelak kemana ia kan berlabuh?

Bahagia dunia dalam kemaksiatan
Janganlah ditiru karena menyesatkan
Menyeret kita dalam dosa dan kenistaan
Yakinlah kelak ia akan mendapat kepedihan.

Mari tetap sadar bahwa Dia melihat
Segala sesuatu yang kita perbuat
Semoga hidup kita dilimpahi berkat.

Cipanas, 3 Maret 2022

Komentar

  1. Aamiin. Iman modal utama hidup di dunia agar selamat di dunia dan akhirat. Semoga kita termasuk orang beriman.

    BalasHapus
  2. Astaghgirulahal adzim... Ampuni kami yang terkadang lupa.
    Ya rabb bimbing kami untuk tidak gadaikan keimanan hanya untuk mengambil keuntungan dunia semata.

    BalasHapus
  3. Ya Allah... Ya Allah...
    Bergetar hati ini membaca puisi Ambu.
    Terimakasih selalu memberikan motivasi dalam bentuk diksi yang selalu serasi

    BalasHapus
  4. Ciri khas puisi yang indah, penuh dengan makna-makna yang hakiki.

    BalasHapus
  5. Subhanallah... Ambu selalu menemukan kata-kata yang begitu menyatu disetiap baris dan bait😍 ikut larut serasa lagi baca puisi diantara mereka yang tertuju🤭😁

    BalasHapus
  6. Ceritanya sangat menginspirasi cocok untuk dlm kehidupan yg nyata

    BalasHapus
  7. Saya selalu kagum dengan telelet, hebat utk penulisnya. Puisi indah penuh makna.

    BalasHapus
  8. Mantap berkat sesungguhnya hanyalah iman kita kepada Tuhan ada damai sejahtra didalmnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENAHAN GODAAN

Kata, Rasa, dan Rupa Kehidupan dalam Akrostik

INDAHNYA NAN MERAYU