SEHIMPUN DARIK DALAM PERJALANNKU



 
24th Day's Challenge



Ungkapan Jiwa Masa lalu

Oleh : Ambu Guru

 

Aku tak bisa pahami

Lomba, mengukur prestasi guru

Haruskah diperlihatkan seperti itu?

Hanya  dengan lembaran kertas?

 

Sementara, Kulakukan tugasku

Demi janji bakti

Cerdaskan anak negeri

 

Bukan prestasi

Bukan prestise

 

Citaku.

 

Lomba?

 

Demi apa?

menuju apa?

 

Aku tak tertarik!

Di sini saja

Mendidik sepenuh jiwa

 

Tak apa tiada penghargaan

Tak apa tanpa gelar juara

Tak apa tanpa piala

Aku ada untuk mereka.

 

Cipanas,  20 Desember 2020

 

 Nasib Guru Honorer

Oleh: Ambu Guru

 

Tiga belas tahun berbakti

Ia tunaikan janji suci

Abdikan diri segenap hati

Cerdaskan mereka anak negeri

 

Secercah harap datanglah

Perjuangan mereka hargailah

Kini saatnya sudah

 

Jangan abaikan

Jangan padamkan

Harapannya.

 

Semestinya

 

Kau bayar

Kau hargai

 

Pengorbanan sejati mereka

Guru daerah terpencil

Tanpa status pasti

 

Hanya berbayar uang sabun

Hanya terhibur pengharapan semu

Namun mereka tetap berbakti

Hanya harapan, mereka gantungkan

 

Cipanas, 21 Desember 2020

 


Di Sebuah Perjalanan

Oleh : Ambu Guru

 

Dua puluh enam tahun

Terbingkai kisah dalam kenangan

Mengabdikan diri mengukir wiyata

Berlalu sudah kautinggalkan jua


Saatnya diriku mandiri

Menjemput sebuah   harapan

Di balik belantara


Menggapai mimpi

Anak negeri


Prihatin.


Sungguh

Iba menyayat


Kenyataan bersahaja

Mereka anak negeri

Miliki haknya juga


Menggapai masa depan

Namun sekolah  nan miskin

Tanpa guru, tanpa prasarana

Bagaimana mereka gantungkan harapan?

Diamanakah keadilan bertengger adanya?

 

Cipanas, 31 Desember 2021


Senja
Oleh: Aambu Guru

Kemilau jingga di cakrawala
Semburat indah meronakan senja
Sang bagaskara kan tenggelam
Andam di balik ancala.

Pendar di ufuk barat
Memancar aura jelita
Menggugah rasa, takjub 

Seruan membahana
Bersahut, menyeru

Syahdu.

Saatnya hai insan buana
Gelarkan sajadah ikhlaskan niatmu
Dirikan shalat leraikan amarah
Bersimpuh, bersujud nan khusyu

Derukan tasbih tahmidmu
Untaikan doa istigfarmu
Biarkan menembus nabastala

Yaa Rohman
Yaa Rahim

Robbigfirlii.


Cipanas, 3 Januari 2021

  

 Sumringah

Oleh : Ambu Guru

 

Lama sudah tak bersua

Setelah Dua tahun berlalu

Ternyata kini kau nyaman

Bagai kelas KA executive

 

Pendemi membawa berkah

Penumpang tak berjejalan

Semua senang sumringah

 

Pasca pandemi

Akankah begini

 

KRL?

 

Parung Panjang 19 Januari 2021

  

Terhimpit
Oleh: Ambu Guru

Tengah malam kala itu
Dua tahun yang lalu
Terhenyak sungguh lihat pemandangan
Berjejalan, namun tak berdaya.

Tak naik, ketinggalan
Sementara waktu melaju
Aku harus pulang.

Ya Ampun
Terhimpit terseret

Pengap!

Fenomena KRL Jakarta-Bogor
Pencari nafkah rela berjejalan
Setelah seharian banting tulang
Pulang pun penuh perjuagan

Kehidupan urban Jakarta
Dari berbagai penjuru
Menyerbu datang pergi

Akupun terdekap
Tak berdaya
Pasrah.
Jakarta, 19 Januari 2021


Sunset

Oleh: Ambu Guru

 

Terpukau

Dalam kesenduan

Terekam keindahan

 

Jauh pun kudatang

Menyaksikan aura indahmu

Menjelang kau tenggelam

 

Terpajang di ufuk barat

Lukisan-Nya nan terbentang megah

Semburat Jingga meronai cakrawala

Di batas lingkar buana.

 

Riak-riak keemasan mengalun mendekat

Susul-menyusul berkejaran menuju tepi

Seakan riang- gembira bersuka cita

Bermandikan temaram pendar bagaskara

 

Indahnya memukau jiwa

Nandyanya membius sukma

Mengantar mentari tenggelam

 

Takjubku terpanjatkan

Ya Khaliq

 

Subhaanallah.

 

Anyer, 27 Januari 2021

  

Buka Hati

Oleh: Ambu Guru

 

 Ego

Semua milikinya

Tak kecuali

 

Hak kita berpendapat

Hak kita berpendirian

Hak kita berbicara

 

Menurut  pikiranku aku benar

Menurut pikiranmu engkau benar

Menurut pikirannya ia benar

Lalu siapa yang salah?

 

 

Aku mengajak mari berdamai

Janganlah ego membawa sesat

Mari terima masukan berharga

Tak guna kita bersikeras

 

Mari saling menyadari

Mungkin aku salah

Mungkin kamu salah

 

Berlapang dada

Perbaiki diri

Berdamailah.

 

Cipanas, 11 Pebruari 2021

 



Komentar

  1. Kereeen puisinya Ambu. Bisa jadi buku solo ini

    BalasHapus
  2. Mantap, Ambu. Bisa nih ditambahkan sebagai pwmanis dalam buku.

    BalasHapus
  3. Wah, harus belajar bikin puisi darik nih ke Ambu
    mantap

    BalasHapus
  4. maa syaa Allah luar biasa puisi nya dariknya. sy diajarin dong ambu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Bu.. ada masternya, Mas Mo.. Ambu belajar dr beliau..😁

      Hapus
  5. Banyak sekali puisinya Bu...
    Semuanya menarik, menginspirasi dan memotivasi...
    Terimakasih sudh berbgi Bu
    Sehat selalu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENAHAN GODAAN

Kata, Rasa, dan Rupa Kehidupan dalam Akrostik

INDAHNYA NAN MERAYU